BTPN Syariah (BTPS) Tambah Ribuan Karyawan pada 2024, Untuk Apa?

Bisnis.com,27 Agt 2024, 22:30 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) membeberkan siasat dalam mempertahankan nasabah inklusi atau segmen ultra mikro di tengah pelambatan pertumbuhan ekonomi domestik dan penurunan daya beli masyarakat.

Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Ahmad mengatakan bahwa model bisnis BTPN Syariah yang menerjunkan karyawan untuk memberikan pemberdayaan dan layanan perbankan terhadap masyarakat tetap menjadi pumpunan utama upaya tersebut.

“Hal terpenting kami adalah memastikan tim kami solid dan memahami model bisnis yang diharapkan. Atas dasar ini, maka bank pada 2024 menambah jumlah karyawan dari 12.000-an pada awal 2023, sekarang angkanya di sekitar 14.500,” katanya dalam sesi tanya jawab Public Expose Live 2024 secara virtual, Selasa (27/8/2024).

Dia melanjutkan, penambahan jumlah karyawan itu juga dilakukan untuk memastikan proses pemeliharaan nasabah dan pengelolaan piutang dapat terjaga dengan baik.

Menurut Fachmy, upaya tersebut juga dilakukan demi mencegah moral hazard pada nasabah. BTPN Syariah turut membentuk tim spesialis collection secara internal dan juga memulai proses kerja sama dengan pihak ketiga dalam menyempurnakan mekanisme yang ada.

Kemudian, dari segi bisnis pembiayaan, perseroan juga menerapkan aturan akuisisi secara lebih ketat dan berhati-hati. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap kondisi pasar yang disebutnya kian menantang.

“Kita lebih melihat behavior nasabah pada tiga bulan atau beberapa bulan terakhir sebagai patokan sebelum kita memberikan penyaluran baru. Kita juga melakukan evaluasi secara proses bisnis, kalau kita lihat proses bisnisnya saat ini harus disesuaikan agar lebih relevan, kita lakukan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) mencetak laba bersih Rp522 miliar pada semester I/2024, ditopang oleh penyaluran pembiayaan sebesar Rp10,44 triliun.  Sementara, pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih perseroan tercatat senilai Rp753 miliar dengan pembiayaan senilai Rp12,09 triliun.

Emiten bank syariah yang melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 2018 ini juga berhasil menjaga rasio-rasio keuangan tetap kuat, di antaranya return on asset (ROA) yang terjaga sebesar 6,6% serta rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 50,1% per Juni 2024.

Berdasarkan data Statistik Perbankan OJK, tingkat pengembalian aset atau ROA perbankan umum pada periode Mei 2024 tercatat sebesar 2,56%, dari posisi pada akhir 2023 sebesar 2,74%.

Adapun, rasio pemenuhan kecukupan modal minimum perbankan umum pada Mei 2024 tercatat sebesar 26,17%, dari posisi 27,65% pada Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Thomas Mola
Terkini