Transaksi LCT Indonesia dan Negara Mitra Tembus US$4,7 Miliar pada Semester I/2024

Bisnis.com,30 Agt 2024, 22:30 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawan berada di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat total transaksi Indonesia dengan negara mitra yang menggunakan mata uang lokal (local currency transaction/LCT) mencapai US$4,7 miliar pada semester I/2024.

Transaksi LCT pada tahun ini diperkirakan meningkat 1,5 kali lipat dari total transaksi LCT 2023 yang sebesar US$6,29 miliar. 

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan bahwa upaya perluasan implementasi LCT terus dilakukan dengan negara mitra.

Saat ini, implementasi kerja sama LCT antara Indonesia telah dilaksanakan dengan negara Malaysia, Thailand, Jepang, dan China.

“Ke depan capaian implementasi LCT diharapkan terus meningkat, baik dengan 4 negara eksisting, maupun dengan 4 negara mitra baru yaitu Singapura, Korea Selatan, India, dan Uni Emirat Arab,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (30/8/2024).

Destry mengatakan, kolaborasi dan sinergi kebijakan antar anggota Satgas Nasional LCT pun terus dilakukan untuk mendorong peningkatan realisasi LCT.

“Hal ini diwujudkan dengan merumuskan rekomendasi kebijakan yang diharapkan dapat mendorong pelaku usaha agar semakin meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi langsung,” jelasnya.

Selain itu, koordinasi kebijakan dan penerapan ketentuan, kata Destry, juga dilakukan pada area perbankan dan sektor keuangan, serta kebijakan yang mendukung perluasan penggunaan LCT dalam transaksi pembayaran antar negara.

Adapun, pada hari ini, Jumat (30/8/2024), BI dengan Bank of Korea (BOK) dan Kementerian Keuangan Korea menyepakati kerangka kerja sama LCT untuk mendorong penggunaan mata uang lokal Rupiah-Won dalam transaksi perdagangan.

Kerangka LCT Indonesia-Korea Selatan akan diimplementasikan secara efektif mulai 30 September 2024.

Implementasi kerangka LCT ini diyakini akan mendorong peningkatan transaksi perdagangan bilateral, mengurangi eksposur risiko nilai tukar, dan meningkatkan efisiensi transaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini