Bisnis.com, JAKARTA — Tren peningkatan biaya medis membawa efek ganda bagi industri asuransi jiwa khususnya pada lini bisnis kesehatan.
Di satu sisi, pertumbuhan biaya itu mau tidak mau membuat pelaku usaha asuransi mengerek tarif premi. Di sisi lain, inflasi tarif kesehatan itu terbukti memicu lonjakan rasio klaim yang bisa membuat perusahaan asuransi jiwa merugi.
Berdasarkan laporan Mercer Marsh Benefits (MMB) Health Trends 2024, yang dirilis akhir tahun lalu, tingkat inflasi biaya medis secara global telah kembali ke situasi sebelum pandemi Covid-19. Bahkan, laporan tersebut menyebutkan bahwa inflasi biaya medis telah mencapai 10,1% pada 2021 dan 2022.