Resmi, BTPN Ganti Nama Jadi Bank SMBC Indonesia

Bisnis.com,30 Agt 2024, 14:17 WIB
Penulis: Arlina Laras
Logo SMBC. / dok. SMBC Group

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (29/8/2024) yang resmi menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan langkah ini menandai transformasi Bank BTPN untuk merespons dinamika pasar dan portofolio yang terus berkembang.

"Kami harap Bank BTPN dapat memperkuat posisi di pasar domestik dan menegaskan relevansi Perseroan bagi segmentasi yang lebih luas melalui layanan keuangan yang komprehensif dan inovatif di seluruh lini bisnis," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (29/8/2024). 

Lebih jauh Henoch menjelaskan bahwa transformasi merek yang disetujui oleh RUPSLB ini mencerminkan sinergi yang lebih kuat antara Bank BTPN dengan induk usaha. Sebelumnya, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. telah merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada 2019.

Langkah ini, kata dia, juga menegaskan identitas Bank BTPN sebagai bank universal yang menawarkan layanan terbaik bagi nasabah.

Meski terdapat transformasi merek, Bank BTPN dan pemegang sahamnya tetap berkomitmen untuk berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian Indonesia melalui beragam inisiatif-inisiatifnya. Mulai dari, pengembangan potensi bisnis dan mempertahankan pembiayaan pada sektor UMKM serta ekonomi berkelanjutan, peningkatan kapabilitas digital lewat Jenius, serta program Daya untuk meningkatkan kapabilitas nasabah dan masyarakat luas.

Ke depan, Bank BTPN optimistis untuk melanjutkan pencapaian tersebut dan menegaskan bahwa produk dana layanan bank akan tetap sama dengan adanya transformasi merek.

Di sisi lain, RUPSLB juga menyetujui penunjukkan Marita Alisjahbana sebagai Komisaris Independen Bank BTPN untuk memperkuat pengawasan di bidang manajemen risiko dan praktik tata kelola Perseroan. 

Marita Alisjahbana adalah salah satu ahli manajemen risiko senior yang telah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan jabatan terakhirnya adalah sebagai Direktur Risiko Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority.

"Pengangkatan Marita Alisjahbana sejalan dengan komitmen Bank BTPN untuk selalu mematuhi standar dan kebijakan yang berlaku serta memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan nasabah," tutup Henoch.

Kinerja BTPN

Terkait kinerja keuangan, hingga Juni 2024, Bank BTPN mencatatkan penyaluran pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp16,33 triliun—termasuk dalam bentuk pinjaman hijau dan pinjaman untuk UMKM. 

Adapun, di Jenius, penyaluran kredit tumbuh 134% tahun ke tahun (year-on-year/YoY) menjadi Rp3,1 triliun dan pengelolaan dana pihak ketiga naik 10% yoy menjadi Rp27,2 triliun. 

Seiring dengan penyaluran kredit, aset Bank BTPN pun meningkat 22% (YoY) menjadi Rp235,8 triliun, penyaluran kredit tumbuh 19% (YoY) menjadi Rp176,2 triliun, dan pendapatan bunga bersih naik 17% menjadi hampir Rp7 triliun.

Sebelumnya, laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp1,2 triliun pada akhir Juni 2024, lebih rendah 15% (YoY). 

Henoch menyampaikan penurunan laba bersih ini terjadi karena peningkatan biaya kredit sebesar 46% (YoY), atau sebesar Rp540 miliar, pascaakuisisi OTO Group.

"Penurunan laba bersih juga terjadi akibat kenaikan 26% yoy di biaya operasional menjadi Rp4,6 triliun, sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang Bank BTPN sedang kerjakan," katanya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini