Data Kinerja Industri Non Bank per Juni 2024

Bisnis.com,01 Sep 2024, 18:50 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis - Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data terbaru mengenai aset Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) per Juni 2024, yang menunjukkan mayoritas sektor mengalami peningkatan aset secara tahunan.

Aset industri asuransi mencatatkan kenaikan 4,50% year-on-year (yoy) menjadi Rp1.932,73 triliun pada Juni 2024, dibandingkan dengan Rp1.849,34 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Secara bulanan, aset industri asuransi juga mengalami kenaikan sebesar 0,67% dari Rp1.919,84 triliun pada Mei 2024.

Di sisi lain, aset industri lembaga pembiayaan mencatatkan penurunan sebesar 9,18% yoy menjadi Rp620,60 triliun pada Juni 2024, dari Rp683,34 triliun pada Juni 2023. Meskipun demikian, secara bulanan, aset industri ini mengalami kenaikan 1,2% dari Rp613,04 triliun pada Mei 2024.

Secara rinci, aset perusahaan pembiayaan pada Juni 2024 mencapai Rp579,46 triliun, meningkat 10,50% yoy. Aset modal ventura turun 3,3% yoy menjadi Rp26,43 triliun, sedangkan aset perusahaan pembiayaan infrastruktur (PPI) terkoreksi signifikan sebesar 88% menjadi Rp14,71 triliun.

Perlu diketahui, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tidak lagi dikategorikan sebagai PPI sejak September 2023 dan kini masuk dalam kategori Lembaga Keuangan Khusus (LKK). Hal ini tercermin dalam penurunan aset PPI yang signifikan pada September 2023.

Sektor dana pensiun juga menunjukkan pertumbuhan aset, dengan peningkatan 3,91% yoy menjadi Rp372,70 triliun pada Juni 2024. Peningkatan ini terdiri dari aset Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang naik 0,50% yoy menjadi Rp186,25 triliun, aset DPPK Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang naik 4,8% yoy menjadi Rp47,7 triliun, dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang naik 8,5% yoy menjadi Rp138,73 triliun.

Selain itu, aset LKK pada Juni 2024 meningkat tajam sebesar 50% yoy menjadi Rp426,67 triliun, meskipun Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengalami penurunan aset sebesar 32,9% yoy menjadi Rp51,09 triliun.

Sektor jasa penunjang juga mencatatkan kenaikan aset menjadi Rp22,56 triliun, naik 15,9% yoy dibandingkan dengan Rp19,46 triliun pada Juni 2023. Kenaikan ini terdiri dari aset pialang asuransi yang meningkat 11,8% menjadi Rp13,05 triliun dan aset pialang reasuransi yang naik 22% menjadi Rp9,51 triliun.

Aset Lembaga Keuangan Mikro (LKM) pada Juni 2024 juga naik 7,72% yoy menjadi Rp1,58 triliun, sementara aset fintech meningkat 9,8% yoy menjadi Rp7,50 triliun.

Secara keseluruhan, total aset IKNB pada Juni 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,6% yoy, mencapai Rp3.384,34 triliun dibandingkan dengan Rp3.202,75 triliun pada Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini