Laba BSI (BRIS) Naik 20,28% pada Semester I/2024, Segmen Konsumer Jadi Kunci

Bisnis.com,02 Sep 2024, 16:57 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI mengungkapkan faktor pendorong laba perseroan yang naik 20,28% secara tahunan (year-on-year/YoY) ke level Rp3,39 triliun pada Semester I/2024. Pada periode yang sama tahun 2023, bank syariah terbesar di RI ini mencetak laba sebesar Rp2,82 triliun.

Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menjelaskan bahwa segmen konsumer menjadi motor utama yang mendorong kinerja keuangan perseroan hingga saat ini, terutama karena kualitas dan imbal hasil (yield) yang dinilai bagus.

"Jadi kalau bicara segmen apa yang dominan mendorong laba, itu merupakan segmen gabungan antara memiliki yield bagus dan kualitas yang paling bagus. Sekarang memang segmen yang paling mendominasi adalah segmen konsumer," katanya dalam konferensi pers kinerja kuartal II/2024 BSI secara daring, Senin (2/9/2024).

Lebih lanjut, dia menyebut penyokong utama dari segmen tersebut adalah nasabah payroll-based alias berbasis sistem penggajian. Cahyo memaparkan, BSI mengelola sekitar 1,3 juta nasabah payroll hingga Agustus 2024.

"Di antara 1,3 juta [nasabah] payroll tersebut, 15%—16% mendapatkan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia," sambungnya.

Cahyo lantas menggarisbawahi bahwa seiring dengan kualitasnya, payroll menjadi produk yang berkontribusi signifikan terhadap profitabilitas perseroaan. Menurutnya, BSI akan terus mempertahankan kinerja produk ini pada masa mendatang.

"Tipikal customer yang cocok, yang memang sangat deras bergabung dengan Bank Syariah Indonesia sejak merger adalah segmen payroll atau segmen yang berpenghasilan tetap di masyarakat,” tandasnya.

Adapun, selain membukukan laba bersih Rp3,39 triliun pada semester I/2024, BSI mencatatkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil tumbuh 2,83% menjadi Rp8,78 triliun, dari sebelumnya Rp8,54 triliun pada Juni 2023.

Selain itu, pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 11,7% (YoY) ke angka Rp12,64 triliun, lebih banyak dibanding periode sebelumnya dengan Rp11,32 triliun.

Laba BSI juga terdorong dari pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tumbuh 20,15% (YoY) menjadi Rp961,15 miliar, usai mencatatkan angka Rp799,99 miliar pada periode sebelumnya. Pendapatan lainnya pun naik 21,76% (YoY), dari Rp504,87 miliar menjadi Rp614,75 pada Juni 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini