Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) atau Mandala Finance melihat tren merger dan akuisisi yang terjadi pada perusahaan multifinance di Indonesia menjadi indikasi yang positif.
Menurut Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana hal tersebut memberikan peluang dalam memperkuat posisi perusahaan di pasar.
“Serta mengoptimalkan operasional dan membantu perusahaan untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan dan masyarakat melalui adaptasi teknologi dan digitalisasi,” kata Christel kepada Bisnis Kamis (5/9/2024).
Christel menegaskan setelah menjadi bagian dari MUFG Group, arah bisnis Mandala Finance masih tetap akan berjalan sesuai dengan business plan yang telah disusun. Melalui berbagai langkah strategis, pihaknya berharap dapat memanfaatkan sinergi dengan anak perusahaan MUFG Group di Indonesia untuk berkolaborasi dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan sinergi bisnis yang saling menguntungkan.
Dalam mencapai target dan memperluas pangsa pasar, lanjut Christel Mandala Finance sendiri telah menerapkan strategi yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan melalui penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat dan diversifikasi portofolio.
“Serta peningkatan inovasi teknologi dalam produk dan layanan untuk menjawab berbagai kebutuhan pelanggan sesuai siklus kehidupan mereka,” tandas Christel.
Diketahui, beberapa perusahaan multifinance merampungkan merger dan akuisisi pada tahun ini. Misalnya saja BCA Finance dan BCA Multi Finance yang rampung meter pada 1 September kemarin.
Pasca penggabungan, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengungkap perusahaan akan memperkokoh bisnis pembiayaan otomotif. Serta mengembangkan pembiayaan kendaraan roda dua, di mana sebelumnya BCA Finance fokus pada kredit kendaraan roda empat, baik bekas maupun baru.
MUFG Group telah menguasai Adira Finance melalui akuisisi Bank Danamon pada 2018. Raksasa keuangan Jepang tersebut kemudian mencaplok Home Credit Indonesia pada akhir 2023. Selanjutnya, pada triwulan I/2024 raksasa ini melalui entitas Adira Finance menyelesaikan pembelian Mandala Finance.
Managing Director Head of Global Corporate & Institutional Banking MUFG Indonesia M. Michael Sugirin mengatakan aksi di leasing Tanah Air sebagai strategi untuk menjangkau lebih luas sasaran pembiayaan multifinance.
“Karena dengan strong balance sheet kami [MUFG], dengan inovasi produk Home Credit, lebih membungkus ekosistem untuk bisa menawarkan dan menjangkau ke konsumen yang lebih luas," kata Michael saat ditemui di Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Michael menjelaskan, MUFG melihat potensi pada besarnya populasi di Indonesia yang didominasi oleh usia produktif. "MUFG melihatnya Indonesia dengan 280 juta masyarakat-nya luar biasa, akses digital sangat tinggi, jadi memang sangat kondusif ke arah sana [pengembangan bisnis]. Apalagi umur usia di bawah 30 lebih dari 50%," jelasnya.
Bank BTPN juga mengakuisisi leasing Oto Multiartha dan Summit Oto Finance sebanyak Rp6,55 triliun pada Maret silam. Henoch Munandar, selaku Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk. mengatakan akuisisi Oto Multiartha dan Summit Oto Finance menjadi tonggak penting bagi perseroan dalam menyediakan portofolio bisnis yang lebih lengkap untuk melayani segmen nasabah lebih luas.
Selain itu, Henoch mengatakan dengan bergabungnya Oto Grup ke sistem Bank BTPN dapat mendorong inovasi produk dan layanan agar semakin relevan. Henoch mengatakan pihaknya juga berharap dengan adanya akuisisi tersebut, Bank BTPN bisa menyediakan lebih banyak produk dan layanan sesuai kebutuhan pelanggan baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Akuisisi ini juga, lanjut Henoch, akan membuka peluang baru bagi bank BTPN untuk meningkatkan sinergi antara layanan pembiayaan kendaraan dan layanan keuangan lainnya yang seperti tabungan, investasi dan layanan perbankan digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel