Bisnis.com, JAKARTA — Tren penurunan pendapatan premi unit-linked di tengah peningkatan penerimaan dari produk tradisional asuransi jiwa dalam beberapa tahun terakhir masih terus berlanjut hingga akhir semester I/2024.
Kontribusi unit-linked atau produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) ini pun diperkirakan akan menuju ekuilibrium baru dengan proporsi mencapai 25%–30% dari total pendapatan premi asuransi jiwa.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pendapatan premi industri dari produk unit-linked pada semester I/2024 mencapai Rp36,68 triliun. Realisasi itu turun 13,8% secara tahunan (year-on-year/YoY).