ADMF Sebut Kenaikan Kredit Macet Imbas dari Daya Beli Masyarakat Turun

Bisnis.com,10 Sep 2024, 11:24 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta, Senin (4/3/2024). / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mempertahankan Non Performing Financing (NPF) di level 2,2% pada Agustus dan Juni 2024.

Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani Mendrofa menjabarkan tren NPF tersebut naik dibanding posisi per Desember 2023 yakni di level 1,9%.

"Kenaikan NPF di industri pembiayaan disebabkan oleh beberapa faktor, di mana salah satunya adalah melemahnya daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, yang secara umum diakibatkan peningkatan kebutuhan pokok," kata Gani kepada Bisnis, Senin (9/9/2024).

Gani menjelaskan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok tidak diiringi dengan peningkatan upah yang sepadan, sehingga terjadi penurunan pendapatan riil masyarakat karena kebutuhan hidup yang terus bertambah.

Secara industri keseluruhan, NPF gross perusahaan pembiayaan pada Juli 2024 meningkat menjadi 2,75% dibanding 2,69% pada juli 2023. Sementara itu, NPF nett juga naik dari 0,73% pada Juli 2023 menjadi 0,84% pada Juli 2024. 

Gani menjelaskan, strategi ADMF dalam menjaga NPF di tengah tren penurunan daya beli masyarakat adalah dengan terus menjaga rasio kualitas aset dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang diterapkan dengan hati-hati.

Selain itu, ADMF juga memberikan pembiayaan secara segmented sesuai dengan risk appetite perusahaan, serta menerapkan kegiatan collection yang efektif. "Termasuk menambah kapasitas [jumlah karyawan] pada sejumlah titik-titik tertentu [cabang atau area] yang membutuhkannya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini