Konten Premium

Risiko Perubahan Iklim dan Bencana Melejit , Asuransi Kian Terhimpit

Bisnis.com,11 Sep 2024, 11:10 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi di mana sebuah bangunan runtuh akibat gempa bumi, di Hualien, Taiwan, 3 April 2024/Reuters/Taiwan National Fire Agency

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi menghadapi tantangan yang semakin sulit akibat efek perubahan iklim dan peningkatan frekuensi bencana alam.

Di satu sisi, nilai kerugian akibat bencana alam di dunia terus melonjak tinggi. Di sisi lain, perusahaan asuransi secara global harus menanggung risiko yang lebih besar lantaran harga proteksi reasuransi yang kian meninggi.

Dalam analisis teranyar yang dirilis Verisk, perusahaan pemodelan risiko, nilai kerugian tahunan akibat bencana alam atau eksposur secara global diperkirakan mampu mencapai US$151 miliar atau sekitar Rp2.328,24 triliun (kurs Rp15.418,85 per dolar Amerika Serikat).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini