Tingkatkan Fee Based Income, Bank Mega Syariah Sasar Nasabah Kaya

Bisnis.com,11 Sep 2024, 07:37 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawati menghitung uang di kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mega Syariah menilai segmen priority banking di Indonesia memiliki potensi yang besar seiring dengan jumlah rekening nasabah kelas atas yang mengalami peningkatan. Apalagi, bank umum syariah yang menawarkan layanan nasabah prioritas saat ini masih terbatas.

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan jumlah nasabah yang memiliki simpanan diatas Rp500 juta mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. 

Pada April 2024, jumlah rekening dengan nominal simpanan di atas Rp5 miliar tumbuh sebesar 8,8% (year-on-year/YoY). Simpanan Rp2 miliar hingga Rp5 miliar naik 5,9%, Rp1 miliar hingga Rp2 miliar tumbuh 5,8%, sementara untuk rekening dengan simpanan di Rp500 juta hingga Rp1 miliar tumbuh 6,2% (YoY).

Product Development & Portfolio Management Division Head Bank Mega Syariah Veronica Henny Sisilia mengatakan dengan adanya potensi yang besar, perseroan pun menghadirkan MegaFirst Syariah, sebuah layanan eksklusif untuk memenuhi kebutuhan layanan finansial bagi nasabah premium.

Menurut dia, hadirnya priority banking atau layanan nasabah prioritas sebagai upaya memberikan layanan perbankan pribadi yang berkualitas, serta mengoptimalkan potensi investasi nasabah dengan tetap mengedepankan prinsip syariah.

"Selain menghimpun dana dari pihak ketiga, kami melihat potensi besar dalam meningkatkan fee-based income melalui penjualan produk asuransi dan reksadana [mutual fund], yang sesuai dengan minat dan preferensi nasabah di segmen priority, salah satunya reksadana syariah yang  akan segera diluncurkan," ungkap Veronica, Selasa (10/9/2024).

Selain peluncuran layanan priority banking MegaFirst Syariah, Bank Mega Syariah juga melakukan penandatangan kerja sama dengan salah satu manajer investasi di Indonesia. Hal itu untuk melengkapi produk-produk Wealth Management guna memberikan diversifikasi produk investasi terbaik kepada nasabah, dan juga sebagai salah satu sumber generator fee-based income baru.

Tercatat, hingga Juli 2024, fee based income (FBI) Bank Mega Syariah tumbuh cukup signifikan sebesar 25% (YoY). Salah satu FBI tersebut berasal dari produk wealth management, khususnya produk bancassurance, yang meningkat 47,99% (YoY) pada Juli 2024.

Adapun total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mega Syariah per Juli 2024 mencapai Rp10,63 triliun, terus mengalami pertumbuhan yang positif sejak tahun 2023. Seiring dengan pertumbuhan DPK, porsi dana murah atau CASA juga mengalami kenaikan, menjadi 32,2% dari sebelumnya 29,8% pada Desember 2023.

Veronica melanjutkan, MegaFirst Syariah ditujukan untuk nasabah perorangan yang memiliki penempatan dana minimal Rp500 juta, baik dalam bentuk simpanan seperti tabungan, giro, atau deposito, maupun produk wealth management. Nantinya, nasabah MegaFirst Syariah akan mendapatkan berbagai layanan, seperti personal relationship manager.

"Bank Mega Syariah berkomitmen untuk memberikan layanan dengan mengutamakan prinsip-prinsip syariah yaitu One Stop Sharia Financial Solution," kata Veronica.

Saat ini layanan MegaFirst Syariah didukung oleh 14 priority banking center yang strategis dan tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, dan Makassar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini