Saham Bank Digital BBHI ARTO Cs Menghijau saat IHSG Pecah Rekor

Bisnis.com,17 Sep 2024, 17:32 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Ilustrasi bank digital/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank digital mencatatkan penguatan kinerja saham pada perdagangan hari ini, Selasa (17/9/2024) saat IHSG ditutup menyentuh level all time high (ATH).

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup berada pada posisi 7.831,77 atau naik 0,25%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.802-7.854.

Sebanyak 24,3 miliar saham diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp11,97 triliun. Tercatat, 324 saham menguat, 257 saham melemah, dan 216 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik ke posisi Rp13.393 triliun.

Saham sejumlah bank digital ikut mengalami penguatan, seperti Bank Jago (ARTO), Bank Neo Commerce (BBYB), Allo Bank (BBHI), dan Bank Raya (AGRO).

ARTO terpantau menguat 6,41% ke level 2.990 per saham. Saham Bank Jago memimpin penguatan saham bank digital pada perdagangan hari ini dengan volume transaksi sebanyak 31,22 juta senilai Rp91,45 miliar.

Kemudian, BBYB mengikuti dengan penguatan 5,63% ke level 300 per saham. Saham Bank Neo ditransaksikan sebanyak 139 juta saham dengan nilai turnover Rp41,3 miliar.

Saham Allo Bank mencatatkan penguatan sebesar 3,08% ke level 1.005 per saham. Volume transaksi tercatat sebanyak 2,0 juta dengan nilai turnover Rp2,1 miliar.

Sementara, AGRO menguat 2,94% dan ditutup ke level 280 per saham. Saham Bank Raya ditransaksikan sebanyak 68,7 juta dengan nilai transaksi Rp19,3 miliar.

Menanggapi penguatan sejumlah saham bank digital tersebut, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan ada faktor sentimen ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan ini.

Menurutnya, karena bank digital masuk ke industri teknologi, ketika tingkat suku bunga turun biasanya saham-saham teknologi mengalami kenaikkan. Nico menyebutkan saham GOTO juga ikut menguat pada perdagangan hari ini.

"Dengan penurunan tingkat suku bunga, diharapkan penyaluran kredit juga semakin meningkat," ujarnya saat dihubungi, Selasa (17/9/2024).

Kendati demikian, investor perlu memperhatikan apakah penguatan hari ini hanya sentimen sesaat atau tidak. Menurutnya, perlu juga diperhatikan, apakah eksositem bisnis dari bank digital tersebut tumbuh atau tidak.

"Kalau ekosistem bisnisnya tidak tumbuh, berarti secara valuasi tidak akan berubah banyak. Oleh sebab itu perhatikan bank yang memang memiliki ekosistem bisnis yang baik dan terus bertumbuh," jelasnya.

Prospek Bank Digital

Nico menambahkan sejauh ini prospek bank digital masih sangat baik. Namun, perlu dicermati seberapa jauh bank digital tersebut membangun ekosistem yang dimiliki.

Pasalnya, jika berbicara mengenai bank digital, eksositem menjadi penting karena akan menggambarkan seberapa mampu bank digital berkolaborasi dengan ekosistem lainnya dan memberikan user experience kepada para pengguna.

"Hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan transaksi kedepannya. Kami belum merekomendasikan apapun, namun ARTO rasanya masih selalu di hati setidaknya untuk saat ini," jelasnya.

Sementara itu, FAC Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang dirilis pada 2 September 2024 merekomendasikan saham Bank Amar (AMAR) dengan target harga 12 bulan pada level 294 per saham usai membukukan kenaikan laba sebesar 14,99% YoY menjadi Rp97,79 per Juni 2024.

FAC Sekuritas menilai dengan fokus kuat pada pembiayaan UMKM, embedded banking, dan inovasi perbankan digital, Amar Bank berada pada posisi yang tepat untuk mendukung tujuan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus menawarkan imbal hasil yang menarik bagi para investor.

Adapun, pada perdagangan hari ini, saham AMAR melemah 0,90% ke level 220 per saham. Sepanjang tahun berjalan, AMAR mengalami pelemahan 31,25%, sedangkan dalam satu bulan terakhir, saham bank digital ini menguat 5,77%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini