Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali pada tahun ini dengan total sebanyak 75 basis poin dari posisi saat ini 5,25% hingga 5,5%. Dengan demikian, FFR pada akhir tahun akan menuju level 4,5%—5,75%.
"Berdasarkan bacaan kami dari proyeksi Fed maupun analisi sejumlah pelaku pasar, kami perkirakan bahwa FFR akan turun 3 kali tahun ini, dan tahun depan adalah 4 kali," ungkap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024).
Perry mengungkapkan berdasarkan asesmen terbaru terhadap The Fed, pemangkasan kemungkinan akan terjadi pada September, yakni dalam Rapat FOMC 18 September waktu setempat, kemudian November dan Desember.
Menurutnya, probabilitas akan pemangkasan FFR sebesar 25 basis poin cukup besar. Namun, tidak menutup kemungkinan The Fed memangkas suku bunga hingga 50 basis poin.
"Probabilitas agak kecil, Apakah September [pangkas] 25 atau 50 bps. Tapi kalau turunnya 25 bps, itu probabilitasnya besar," tutur Perry.
Sementara untuk tahun depan, Bank Indonesia memprediksikan adanya empat kali penurunan FFR sepanjang paruh pertama 2025.
Sebelum pada RDG bulan lalu, Perry hanya mengasumsikan pemangkasan sebanyak dua kali dengan total 50 basis poin.
Melalui asesmen terbaru yang mengacu pada inflasi AS yang memang semakin jelas ke sasaran jangka panjang menuju 2%, pertumbuhan ekonomi melambat, serta angka pengangguran tinggi, Perry merevisi proyeksinya.
"Semakin ada kejelasan bahwa FFR akan turun September dengan probabilitas November Desember. Bulan depan kami akan menakar lagi dengan data-data yang baru," lanjutnya.
Adapun dalam keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, pada akhirnya BI mengambil langkah pemangkasan yang lebih cepat dari The Fed.
Salah satu alasannya, BI melihat bahwa arah penurunan suku bunga The Fed sudah lebih jelas, baik waktu maupun besarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel