Menangkap Kilau Emas Ala Ibu Rumah Tangga di Kuningan

Bisnis.com,18 Sep 2024, 20:25 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi-ibu rumah tangga sedang menggunakan aplikasi gadai emas

Bisnis.com, KUNINGAN- Ika Mudrikah (38) tak pernah membayangkan kini ia bisa menjadi seorang investor. Wanita yang sehari-harinya sibuk mengurus rumah tangga di Dusun Babakan Lor, Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini, akhirnya menemukan cara baru untuk menyiapkan masa depan anak-anaknya lewat investasi emas. 

Berawal dari percakapan sederhana di grup WhatsApp ibu-ibu pengajian, Ika mendengar tentang "Pegadaian Digital" dan bagaimana investasi emas menjadi tren di kalangan ibu rumah tangga. Seorang teman membagikan pengalamannya yang sudah menabung emas dalam bentuk digital selama setahun terakhir.

"Modalnya kecil, bisa mulai dari 0,01 gram, Mbak. Nggak kerasa, lama-lama jadi simpanan besar," ujar temannya dalam percakapan online tersebut.

Merasa tertarik, Ika mulai menggali lebih dalam. Baginya, masa depan anak-anak adalah prioritas. Dengan ekonomi keluarga yang sederhana, dia sadar, harus ada jalan lain untuk menambah tabungan.

Dia pun mulai mempelajari tentang emas sebagai instrumen investasi. Salah satu hal yang membuatnya tertarik adalah emas dianggap lebih stabil menghadapi inflasi dibandingkan instrumen investasi lainnya, seperti saham atau properti. 

Dalam beberapa minggu terakhir, Ika sudah berhasil mengumpulkan emas setara dengan dua gram. Meskipun angka itu tampak kecil bagi sebagian orang, tetapi baginya, ini adalah awal dari langkah besar. Mengapa emas? Kenapa bukan reksadana, saham, atau bahkan properti yang sering kali terdengar lebih menguntungkan?

"Bagi ibu rumah tangga seperti saya, emas itu pilihan paling masuk akal. Mudah dijual kalau sewaktu-waktu butuh uang mendesak, dan tidak banyak terpengaruh inflasi," ujar Ika di kediamannya, Sabtu (14/9/2024).

Pegadaian Digital menjadi solusi bagi dirinya yang belum terlalu paham cara kerja instrumen investasi lainnya.

"Banyak yang bilang saham menguntungkan, tapi saya kurang paham dan takut rugi. Saya juga dengar orang-orang sukses dari properti, tapi modalnya besar, jadi bukan buat saya. Emas bisa saya beli sedikit-sedikit, tapi harganya cenderung naik terus," tambahnya dengan mata berbinar.

Melalui aplikasi Pegadaian Digital, Ika bisa membeli emas mulai dari 0,01 gram dengan nilai Rp13.350 pada harga terkini. Ia merasa nyaman dengan model investasi ini karena tidak harus mengeluarkan uang besar sekaligus, namun secara perlahan bisa mengumpulkan simpanan. 

Emas sudah sejak lama menjadi simbol kekayaan dan tabungan yang aman di masyarakat Kuningan, seperti di banyak daerah lain di Indonesia. Namun, cara menabung emas secara digital menjadi fenomena baru. Hal ini didorong oleh kemudahan teknologi dan kehadiran Pegadaian Digital yang mempermudah transaksi emas, bahkan bagi mereka yang tinggal di pedesaan seperti Ika.

Ika ibu anak tiga ini bercerita, dahulu ia menganggap emas hanya bisa didapat dengan membeli perhiasan di toko emas. Tapi sekarang, ia tak perlu repot pergi ke kota untuk menabung emas. Cukup dengan aplikasi di ponselnya, ia sudah bisa membeli emas secara online.

"Rasanya lebih aman. Kalau dulu, saya takut emasnya hilang. Sekarang, semuanya tersimpan di aplikasi, dan kalau suatu saat butuh, bisa langsung dijual atau dicairkan," kata Ika.

Pegadaian Digital juga menawarkan fleksibilitas dalam membeli dan menjual emas. Dengan minimum pembelian yang sangat kecil, semua kalangan, bahkan ibu rumah tangga seperti Ika, bisa mulai berinvestasi tanpa beban.

Tantangan dan Peluang di Tengah Perubahan

Namun, Ika tak menampik perubahan ini juga membawa tantangan. "Awalnya, saya takut salah, takut ditipu. Tapi teman-teman saya di grup bilang kalau Pegadaian itu BUMN, jadi lebih aman dan terpercaya," jelasnya.

Untuk memastikan dirinya aman dan nyaman dalam berinvestasi, ia pun pernah menyempatkan diri untuk datang ke kantor Pegadaian terdekat di Kuningan. Di sana, ia bertemu dengan customer service yang menjelaskan lebih lanjut tentang investasi emas digital dan bagaimana cara kerjanya. Ia pun semakin yakin kalau menabung emas adalah pilihan yang tepat.

Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil X Jawa Barat Maryono, menyebutkan,   tren investasi emas digital memang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak masyarakat, terutama di daerah, yang tertarik dengan emas karena keamanannya. 

Selain itu, Pegadaian pun memberikan berbagai pilihan produk investasi logam emas 24 karat, baik melalui Tabungan Emas Pegadaian, maupun dengan cara pembelian emas fisik secara tunai, angsuran, kolektif (kelompok), ataupun arisan. 

"Kami di Pegadaian juga terus mengembangkan layanan digital agar semakin mudah diakses oleh siapa pun, termasuk ibu rumah tangga," ujar Maryono.

Bagi Ika Mudrikah, emas kini bukan hanya tentang kekayaan. Lebih dari itu, emas menjadi simbol kemandirian finansial yang mulai ia bangun sedikit demi sedikit. Sebagai ibu rumah tangga, ia tidak hanya mengurus kebutuhan sehari-hari keluarga, tetapi juga memikirkan masa depan anak-anaknya.

Baginya pun, emas bukan hanya logam mulia yang berkilau, tetapi sebuah jaminan bahwa keluarganya akan memiliki bekal di masa mendatang. Kalau sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak, emas tersebut bisa dijual kapan saja.

Ika juga melihat peluang emas untuk bisa diwariskan kepada anak-anaknya kelak. “Kalau saya bisa mengumpulkan cukup banyak, emas ini bisa saya berikan kepada anak-anak ketika mereka menikah atau melanjutkan pendidikan jenjang lebih tinggi. Semoga mereka tidak hanya melihatnya sebagai benda bernilai, tapi juga sebagai contoh ibu mereka berusaha menabung untuk masa depan keluarga,” kata Ika sambil tersenyum haru.

Pegadaian Digital: Solusi Bagi Warga Desa

Layanan Pegadaian Digital memang menjadi terobosan di tengah masyarakat yang semakin terbiasa dengan teknologi. Meskipun tinggal di desa, Ika tak merasa tertinggal. Dengan satu sentuhan jari, ia bisa memantau harga emas, membeli, dan menjual emas tanpa harus meninggalkan rumah. 

Pegadaian Digital juga menyediakan berbagai kemudahan lain, seperti tabungan emas yang bisa dimulai dari jumlah kecil. "Kami ingin semua orang, dari berbagai lapisan masyarakat, bisa berinvestasi emas dengan mudah. Itulah alasan kami menawarkan tabungan emas dengan minimal 0,01 gram," jelas Maryono.

Ia juga menyebutkan, Pegadaian berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar semakin melek investasi. "Investasi itu penting, tapi masih banyak yang ragu. Kami di Pegadaian ingin menunjukkan bahwa emas adalah pilihan investasi yang mudah dipahami dan dilakukan," tambahnya.

Pegadaian juga tak berhenti hanya di layanan digital. Mereka aktif melakukan sosialisasi dan edukasi, baik melalui media online maupun melalui kantor cabang di berbagai daerah. Workshop dan pelatihan di daerah-daerah sering digelar untuk memberikan pemahaman lebih lanjut tentang emas.

Di penghujung percakapan, Ika mengakui perjalanan menabung emasnya baru dimulai. Namun, dengan tekad yang kuat dan dukungan teknologi seperti Pegadaian Digital, ia merasa yakin apa yang ia lakukan akan memberikan dampak positif bagi masa depan keluarganya.

“Tidak perlu besar, yang penting rutin dan konsisten. Saya percaya, menabung emas ini akan sangat berguna di kemudian hari,” tutup Siti dengan senyum penuh keyakinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini