AdaKami Bagikan Tips Hindari Penyalahgunaan Data

Bisnis.com,18 Sep 2024, 20:12 WIB
Penulis: Media Digital
Ilustrasi Pinjol AdaKami mendapat sertifikat ISO 27001: 2023 soal keamanan data./ AdaKami.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kurangnya kehati-hatian dalam membagikan data pribadi menjadi salah satu penyebab utama kebocoran data. Banyak dari kita mungkin tanpa sengaja membagikan informasi pribadi, seperti nama lengkap, NIK KTP, dan nomor rekening bank, kepada pihak yang tidak resmi atau bahkan ilegal. Selain itu, mengunduh dan memasang aplikasi berbahaya yang mengandung malware dalam format .APK juga bisa membuka pintu bagi peretas untuk mencuri data pribadi kita.

Tidak jarang, korban kebocoran data tertipu oleh pihak yang mengaku dari instansi resmi yang menghubungi mereka melalui WhatsApp, email, media sosial, SMS, atau telepon. Mereka menggunakan taktik yang meyakinkan untuk mendapatkan informasi pribadi kita.

Ketidakwaspadaan dalam memilah mana informasi yang resmi dan mana yang tidak menjadi akar masalah dari kebocoran data yang kemudian berujung pada penyalahgunaan data pribadi.

Untuk menghindari risiko ini, AdaKami sebagai platform fintech lending terpercaya di Indonesia merasa perlu untuk membagikan tips kepada masyarakat agar terhindar dari penyalahgunaan data pribadi. Apa yang dilakukan AdaKami ini sekaligus menjadi wujud komitmen dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Apa saja tips-tipsnya?

1. Jangan Membagikan Informasi Pribadi secara Sembarangan!

Salah satu langkah utama untuk melindungi data pribadi adalah tidak membagikan informasi penting seperti NIK KTP, nomor rekening bank, dan alamat lengkap ke sembarang orang atau platform yang tidak resmi. Kebiasaan ini bisa membuka peluang bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan data Anda.

Selalu pastikan untuk mengecek kredibilitas dan legalitas platform atau individu sebelum memberikan informasi sensitif. Misalnya saja, pastikan situs web memiliki sertifikat keamanan (https://). Selain itu, waspadalah terhadap permintaan informasi pribadi yang datang melalui email, pesan teks, atau media sosial, terutama jika terlihat mencurigakan.

Mengapa hal ini penting? Sebab data pribadi yang jatuh ke tangan yang salah bisa digunakan untuk berbagai kejahatan, seperti pencurian identitas, penipuan, dan akses tidak sah ke rekening bank Anda. Dengan tidak membagikan informasi pribadi secara sembarangan, Anda sudah melakukan langkah preventif yang signifikan dalam melindungi data Anda dari potensi penyalahgunaan.

2. Gunakan Aplikasi Resmi dan Terverifikasi

Pastikan untuk hanya mengunduh aplikasi apa pun, termasuk aplikasi fintech lending, dari sumber yang resmi, seperti Google Play Store atau App Store. Aplikasi yang resmi dan terverifikasi biasanya terjamin keamanannya.

Penggunaan aplikasi dari sumber resmi penting karena aplikasi yang tidak resmi, terutama yang tersedia dalam format .APK dari situs yang tidak dikenal, berpotensi besar disusupi malware. Malware ini bisa mencuri data pribadi Anda atau merusak perangkat Anda. Selain itu, aplikasi dari sumber resmi biasanya sudah melalui proses verifikasi dan pengawasan keamanan yang ketat oleh platform distribusi aplikasi.

Jika Anda ragu dengan aplikasi tertentu, periksa apakah aplikasi tersebut terdaftar dan diawasi otoritas yang berwenang, seperti aplikasi fintech lending yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut aman digunakan dan data pribadi Anda terlindungi. Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan, dan selalu prioritaskan keamanan data pribadi Anda.

3. Verifikasi Identitas Kontak yang Menghubungi Anda

Jika Anda menerima pesan atau panggilan yang mengaku dari lembaga resmi, semisal AdaKami, selalu verifikasi terlebih dahulu identitas kontak tersebut. Penipuan sering kali dilakukan dengan menyamar sebagai perwakilan dari lembaga terpercaya untuk mencuri informasi pribadi Anda.

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah menghubungi layanan pelanggan resmi dari pihak yang bersangkutan. Misalnya saja, jika Anda mendapatkan pesan dari seseorang yang mengaku dari AdaKami, cari nomor hotline resmi AdaKami di 15000-77 dan hubungi mereka untuk memastikan kebenaran pesan atau panggilan tersebut. Hindari memberikan informasi pribadi kepada siapa pun sebelum melakukan verifikasi ini.

Jangan mudah percaya pada pesan atau panggilan yang meminta informasi pribadi tanpa verifikasi yang jelas! Waspadalah terhadap tanda-tanda penipuan, seperti penggunaan bahasa yang mendesak atau meminta informasi pribadi segera. Lembaga resmi biasanya tidak akan meminta informasi sensitif secara langsung melalui pesan atau panggilan tanpa proses verifikasi yang jelas.

4. Perbarui dan Lindungi Perangkat Anda

Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi di perangkat Anda untuk melindungi dari kerentanan keamanan. Pembaruan perangkat lunak sering kali mengandung perbaikan untuk menutup celah keamanan yang dapat dimanfaatkan peretas. Oleh karena itu, memastikan bahwa perangkat Anda selalu menggunakan versi terbaru dari sistem operasi dan aplikasi adalah langkah penting dalam melindungi data pribadi Anda.

Selain itu, gunakan antivirus yang dapat mendeteksi dan mencegah malware. Antivirus yang baik akan memberikan lapisan perlindungan tambahan dengan memantau dan memblokir aktivitas yang mencurigakan di perangkat Anda. Pilih antivirus yang terpercaya dan secara rutin perbarui definisi virusnya agar dapat mendeteksi ancaman terbaru.

Lindungi perangkat Anda dengan kata sandi yang kuat dan unik. Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak seperti "123456" atau "password". Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk membuat kata sandi yang lebih kuat.

Selain itu, aktifkan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor (2FA). Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta verifikasi tambahan selain kata sandi, seperti kode yang dikirim ke ponsel Anda.

5. Waspadai Penipuan Phishing

Penipuan phishing sering kali dilakukan melalui email, SMS, atau media sosial yang tampaknya berasal dari sumber terpercaya. Pesan phishing biasanya mengandung tautan atau lampiran yang dapat mencuri informasi pribadi Anda.

Penipuan ini dirancang dengan cermat untuk terlihat seperti komunikasi resmi dari bank, perusahaan teknologi, atau institusi lainnya, sehingga sering kali sulit untuk membedakannya dari pesan yang sah.

Jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal! Periksa dengan cermat alamat email pengirim untuk memastikan itu adalah alamat resmi. Misalnya saja, perhatikan ejaan atau domain yang mencurigakan karena penipu sering menggunakan alamat yang mirip dengan yang asli untuk menipu korban. Selain itu, jangan langsung memberikan informasi pribadi atau finansial melalui email atau pesan yang tidak diverifikasi.

Untuk melindungi diri dari penipuan phishing, penting juga untuk:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Media Digital
Terkini