Kurs Dolar AS di BCA, BRI, Mandiri, dan BNI (19/9) usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Bisnis.com,19 Sep 2024, 11:38 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA —  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.354 pada perdagangan Kamis (19/9/2024 hari ini). Pelemahan ini terjadi setelah kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve dan Bank Indonesia. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 19 poin atau 0,12% menuju level Rp15.354 per dolar AS. Indeks dolar AS menguat 0,78% ke posisi 101,37. 

Sebagian besar mata uang Asia lainnya juga mengikuti pelemahan rupiah. Won Korea dan yen Jepang masing-masing melemah sebesar 0,74% serta 1%. Peso Filipina dan ringgit Malaysia masing-masing melemah 0,21% dan 0,73%, sedangkan yuan China turut mengalami pelemahan 0,30%. 

Sementara itu, rupee India terlihat menguat 0,16% sesaat usai pembukaan perdagangan di tengah pelemahan mata uang Asia lainnya. 

Sebelumnya, bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed telah memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.

Dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir pada Rabu waktu AS, The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga Federal Fund Rate (FFR) sebesar 50 basis poin dari posisi 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5% untuk memperkuat ekonomi AS.

“Pasar tenaga kerja sebenarnya berada dalam kondisi yang solid, dan tujuan kami dengan langkah kebijakan kami hari ini adalah untuk mempertahankannya di sana,” kata Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers. 

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia lebih dahulu memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17—18 September 2024. 

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI, Rabu (18/9/2024).

Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada pukul 10.02 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.300 dan harga jual sebesar Rp15.320 berdasarkan e-rate.

Berdasarkan TT Counter, harga beli dan jual dolar AS ditetapkan masing-masing sebesar Rp15.185 dan Rp15.485 per pukul 08.02 WIB.

BCA juga menerapkan angka yang sama berdasarkan bank notes pada pukul 08.06 WIB, yakni harga beli sebesar Rp15.185 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.485 per dolar AS.

Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.40 WIB masing-masing sebesar Rp15.328 dan Rp15.358 untuk e-rate.

Sementara itu, kurs beli dan jual dolar AS pada TT Counter masing-masing ditetapkan sebesar Rp15.165 dan Rp15.515 sampai dengan waktu yang sama.

Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri Hari Ini

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk special rate pada pukul 09.16 WIB masing-masing sebesar Rp15.350 dan Rp15.370.

Berdasarkan TT Counter, Bank Mandiri menetapkan harga beli per dolar AS sebesar Rp15.100 dan harga jual senilai Rp15.450. Angka tersebut merujuk pada pembaruan terakhir pukul 09.57 WIB.

Selain itu, berdasarkan Bank Notes per pukul 09.50 WIB, harga beli dan jual per dolar AS juga ditetapkan masing-masing sebesar Rp15.100 dan Rp15.450.

Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI Hari Ini

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada pukul 09.50 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.324 dan harga jual sebesar Rp15.344 berdasarkan special rates.

Sementara itu, berdasarkan TT Counter pada jam yang sama, nilai dolar AS untuk beli berada pada level Rp15.175 dan jual sebesar Rp15.525. Angka serupa berlaku berdasarkan Bank Notes per pukul 10.20 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini