BNI Life Ungkap Dampak Pemangkasan Suku Bunga Acuan pada Yield Obligasi

Bisnis.com,20 Sep 2024, 23:34 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawan melayani nasabah dikantor cabang PT BNI Life Insurance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT BNI Life Insurance (BNI Life) menyatakan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) berpotensi mempengaruhi penurunan yield obligasi, yang dapat mendorong kenaikan harga obligasi.

Hal ini menyusul keputusan BI untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%, serta langkah The Fed yang sebelumnya juga menurunkan suku bunganya sebanyak 50 bps menjadi 5%.

Plt Direktur Utama BNI Life Neny Asriany mengatakan bahwa kenaikan harga obligasi akibat penurunan yield dapat mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi profit taking. Namun, ia mengingatkan adanya risiko reinvestasi (reinvestment risk) setelah aksi tersebut.

“Perlu diwaspadai bahwa hasil dari profit taking ini ke depannya tidak akan memberikan yield yang lebih tinggi,” ujar Neny saat dihubungi Bisnis, Kamis (19/9/2024).

Terkait target investasi, Neny menjelaskan bahwa penurunan suku bunga yang terjadi pada semester pertama 2024 memunculkan gap antara target dan proyeksi awal, mengingat pasar telah memprediksi pemangkasan suku bunga sejak 2023. Namun, Neny optimis bahwa BNI Life mampu mengejar ketertinggalan tersebut dan mencapai target investasi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan laporan keuangan BNI Life per Agustus 2024, total investasi perusahaan tercatat sebesar Rp23,77 triliun. Sebagian besar investasi ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp12,77 triliun, diikuti oleh reksa dana sebesar Rp5,67 triliun. 

Perusahaan mengantongi obligasi korporasi Rp3 triliun, saham Rp1,42 triliun, dan deposito berjangka Rp662 miliar. Selain itu, BNI Life juga mengalokasikan pinjaman polis senilai Rp227 miliar dan penyertaan langsung sebesar Rp13,9 miliar.

BNI Life berkomitmen untuk terus memantau dinamika pasar guna mengoptimalkan hasil investasi di tengah kondisi ekonomi yang berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini