Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mega Syariah merilis Syariah Card, kartu pembiayaan alias kartu kredit berbasis syariah yang didesain sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor 54/DSN-MUI/X/2006.
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji menyampaikan perseroaan menargetkan satu juta kartu dalam waktu 10 tahun.
"Posisi hari ini forecast yakni Desember 2024 semoga kita 40.000 kartu dengan total End Net Receivables [ENR] tembus Rp160 miliar," ujarnya, Jumat 20/9/2024).
Pada saat yang sama, Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo menargetkan pertumbuhan ENR mencapai lebih dari Rp500 miliar dalam 3 tahun. Adapun, kontribusi fee based income (FBI) Syariah Card terhadap total FBI Bank Mega Syariah sebesar 23,38%.
Menurutnya, sejauh ini penetrasi produk kartu kredit berbasis syariah masih rendah, padahal potensi pasar yang tersedia sangat besar. Adapun, saat ini, baru ada dua bank umum syariah yang memiliki produk kartu pembiayaan syariah.
“Saat ini semakin banyak masyarakat yang menginginkan produk halal, termasuk dalam penggunaan kartu kredit. Syariah Card dapat menjadi pilihan produk syariah untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dengan tetap mengikuti ketentuan syariah,” ungkapnya di Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Berbeda dengan kartu kredit konvensional yang menerapkan sistem bunga, Syariah Card mengenakan biaya bulanan dan biaya tahunan tetap, yang relatif lebih rendah dari bunga kartu kredit konvensional.
Selain itu, Syariah Card juga menerapkan mekanisme potongan biaya bulanan bersih (net monthly fee) yang diberikan kepada pemegang kartu berdasarkan penggunaan dan pembayaran mereka.
Dia menyebut untuk memperluas penetrasi pasar, Bank Mega Syariah terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya berbagai komunitas dan ekosistem islam.
Tercatat, sejak soft launching pada April 2023, Syariah Card telah mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pada periode Januari - Agustus 2024, jumlah kartu baru yang diterbitkan mengalami pertumbuhan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode April - Desember 2023.
Transaksi menggunakan Syariah Card juga menunjukkan pertumbuhan lebih dari empat kali lipat, atau lebih dari 300%. Sedangkan, outstanding pembiayaan tumbuh lebih dari tiga kali lipat atau lebih dari 200%.
“Jumlah transaksi Syariah Card sudah mencapai lebih dari Rp240 miliar per Agustus 2024. Kami menargetkan dapat mencapai 500.000 kartu dalam 5 tahun sejak diluncurkan di 2023” ujar Yuwono.
Dalam mendukung proses akuisisi, Syariah Card akan memanfaatkan berbagai channel digital onboarding atau pendaftaran aplikasi Syariah Card secara online. Nasabah juga dapat melakukan pengecekkan mutasi, e-billing, bayar tagihan, serta mengubah tagihan menjadi cicilan melalui aplikasi mobile banking M-Syariah.
Bagi nasabah yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri, kata Yuwono, Syariah Card didukung oleh jaringan VISA sehingga nasabah Bank Mega Syariah dapat melakukan transaksi cashless di jutaan merchant yang ada di 200 negara dan wilayah.
Pada saat yang sama, Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari mengatakan pihaknya mendukung Bank Mega Syariah dalam peluncuran Syariah Card. Kartu ini merupakan wujud komitmen Visa untuk berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang, namun tetap mematuhi prinsip-prinsip syariah.
“Sehingga melalui jaringan Visa, Syariah Card sudah dapat digunakan untuk bertransaksi hingga ke 130 juta merchant Visa di lebih dari 200 negara dan wilayah, secara cepat, dan aman,” ungkap Vira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel