Allianz Life Syariah Ungkap Strategi Investasi di Tengah Penurunan Suku Bunga BI

Bisnis.com,24 Sep 2024, 08:48 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Nasabah beraktivitas di kantor cabang PT Asuransi Allianz Life Indonesia di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) menyampaikan strategi investasi perusahaan di tengah penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Penurunan ini terjadi setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 17-18 September 2024, yang memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%.

Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia Achmad K. Permana menjelaskan pihaknya akan tetap menjaga penempatan aset investasi sesuai dengan strategi perusahaan. Menurutnya, keputusan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh suku bunga, tetapi juga mempertimbangkan risk appetite dan durasi aset untuk mendukung liabilitas perusahaan, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

“Allianz Life Syariah akan terus memonitor perkembangan pasar secara berkala untuk memastikan penempatan aset yang optimal,” ujar Permana kepada Bisnis, Senin (23/9/2024).

Permana juga menegaskan bahwa perusahaan akan memitigasi berbagai risiko yang mungkin muncul di masa depan. Meskipun demikian, Allianz Syariah tetap optimis terhadap perekonomian Indonesia, yang dinilai memiliki tingkat inflasi yang terkendali serta prospek pertumbuhan ekonomi yang positif. Ia yakin bahwa penyesuaian investasi berdasarkan strategi dan risk appetite perusahaan akan menghasilkan imbal hasil yang optimal.

“Kami optimis dapat memberikan imbal hasil yang baik dengan pendekatan fundamental serta strategi dinamis yang fokus pada pengelolaan risiko,” tambahnya.

Berdasarkan laporan keuangan Allianz Syariah per Agustus 2024, perusahaan mencatatkan hasil investasi sebesar Rp6,9 miliar. Total aset investasi yang dimiliki Allianz Syariah mencapai Rp2,72 triliun. Penempatan terbesar ada pada saham syariah dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), masing-masing sebesar Rp1,143 triliun. Selain itu, perusahaan juga menempatkan Rp364 miliar pada deposito syariah dan Rp73,3 miliar pada sukuk atau obligasi syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini