BCA (BBCA) Bidik Dana Murah Tumbuh 6% hingga Akhir 2024

Bisnis.com,24 Sep 2024, 20:44 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Karyawan melayani nasabah mengenai kartu kredit BCA di Jakarta, Sabtu (16/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menargetkan dana murah atau current account saving account (CASA) yang terdiri dari giro dan tabungan dapat tumbuh sekitar 6% hingga akhir 2024.

Hal tersebut disampaikan Direktur BCA Santoso di sela-sela pergelaran Gebyar Hadiah BCA pada Senin (23/9/2024) kemarin. Menurutnya, nasabah menunjukkan antusiasme tinggi untuk mendapatkan beragam hadiah menarik dari program tersebut.

“Target CASA sampai dengan akhir tahun kita harapkan masih tumbuh sekitar 6%,” katanya dalam konferensi pers.

Sementara itu, terkait proyeksi pertumbuhan dana murah pada 2025, Santoso optimistis bahwa perseroan akan dapat melampaui angka tersebut.

Namun demikian, dirinya menggarisbawahi bahwa pertumbuhan dana murah erat kaitannya dengan kondisi makro ekonomi hingga situasi kurs.

“Jadi, banyak faktor yang lainnya. Tentu kita tahu kondisi di Amerika [Serikat] bagaimana, perang ini akan makin banyak atau sudah mereda, ekonomi banyak negara yang struggle, dan lain-lain. Jadi, kita akan menantikan,” imbuhnya.

Santoso berharap agar kondisi perekonomian dapat semakin membaik menjelang pergantian tahun. Dia juga menyelipkan harapannya kepada pemerintah agar bisa lebih efektif dalam menggerakkan perekonomian bersama dengan setiap masyarakat Tanah Air.

Adapun, pada semester I/2024, BCA membukukan total dana pihak ketiga (DPK) naik 5% secara tahunan (year-on-year/YoY) dengan nilai mencapai Rp1.125 triliun.

Pendanaan giro dan tabungan yang masuk dalam kategori dana murah alias CASA berkontribusi hingga 82% dari total DPK, dengan pertumbuhan 5,8% yoy dan total nilai Rp915 triliun. 

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menambahkan bahwa pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21% YoY mencapai Rp17 miliar pada periode yang sama, tumbuh 4 kali lipat dalam lima tahun terakhir.

"Khusus di kanal digital, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 14,8 miliar, naik 24% YoY," katanya dalam konferensi pers paparan kinerja semester I/2024 pada Juli lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini