UOB Indonesia Prediksi Pertumbuhan Kredit Capai 20% pada Akhir 2024

Bisnis.com,25 Sep 2024, 23:18 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit perseroan dapat mencapai angka 20% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada akhir 2024.

Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia Harapman Kasan menyiratkan bahwa target tersebut menjadi cerminan optimisme kinerja bank sepanjang paruh kedua tahun ini.

“Jadi kita akan record akhir tahun ini [pertumbuhan kredit] year-on-year itu mungkin di sekitar 20%,” katanya dalam konferensi pers UOB Economic Outlook 2024 di Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

Dia melanjutkan bahwa angka itu terbilang tinggi apabila dibandingkan dengan kondisi industri. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40% secara tahunan pada Agustus 2024. 

Terkait proyeksi kinerja penyaluran kredit pada 2025, UOB Indonesia juga membidik angka pertumbuhan pada kisaran 20%. Kendati mengakui bahwa tak mudah untuk mencapai rencana tersebut, Harapman membeberkan sejumlah strategi yang akan diterapkan perseroan.

“Sebagai regional bank, kita ini memang punya misi untuk membantu dari segi trade exporting Indonesia dan juga bagaimana membawa foreign direct investment [FDI] ke Indonesia,” lanjutnya.

Oleh karena itu, pihaknya melihat adanya kesempatan untuk berkolaborasi dengan bank-bank lokal Tanah Air demi mengakomodasi investasi asing yang lazimnya dilakukan dengan nominal jumbo.

Selain itu, dia juga menyebutkan sektor-sektor potensial dalam mengerek naik angka investasi asing, seperti sumber daya mineral, agribisnis, hingga sektor konsumer.

“Saya rasa beberapa sektor itu menjadi sektor unggulan yang kita akan terus fokus ke depan,” pungkas Harapman.

Sebelumnya, Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengungkapkan tantangan perekonomian yang akan dihadapi Indonesia pada 2025 mendatang. Dia mengatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki fondasi ekonomi yang kuat, ditopang oleh stabilitas politik dan reformasi kebijaksanaan yang meningkatkan daya saing global.

"Namun, tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global, dinamika geopolitik, dan perubahan iklim perlu kita antisipasi," katanya dalam sambutan UOB Economic Outlook 2025.

Dia melanjutkan, saat ini tren positif tengah berlangsung terkait pertumbuhan ekspor, terutama dalam sektor sumber daya alam, produk pertanian, dan manufaktur. Menurut Hendra, hal ini selaras dengan komitmen UOB Indonesia dalam investasi asing dan mendukung sektor-sektor utama seperti infrastruktur, manufaktur, hingga teknologi hijau. 

Dirinya berpendapat, dengan memperkuat jaringan perdagangan dan kolaborasi antar negara, maka bangsa ini dapat membuka lebih banyak peluang pertumbuhan.

"Penting bagi kita semua, baik pemerintah, regulator, pelaku industri, dan sektor perbankan untuk bersatu menghadapi masa depan dengan keyakinan dan strategi yang matang," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini