Bank Mandiri (BMRI) Beberkan Prospek Segmen Wholesale saat BI Rate 6%, Lampaui Industri?

Bisnis.com,26 Sep 2024, 17:31 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) optimistis prospek segmen wholesale positif usai penurunan BI Rate ke 6%. Perseroan menargetkan kredit pada segmen ini dapat melampaui industri hingga akhir tahun 2024.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengatakan dengan adanya penurunan BI Rate yang akan diimbangi oleh kondisi likuiditas pasar, maka akselerasi terhadap penyaluran dana dan kebutuhan pengembangan investasi dari sektor swasta maupun pemerintah akan menjadi lebih baik.

Menurutnya, dengan adanya sinergi antara pertumbuhan investasi swasta dan adanya kebutuhan untuk pembangunan yang diperlukan oleh pemerintah, membuat prospeknya masih sangat positif.

“Sebagaimana telah terjadi selama dua kuartal kemarin, [segmen wholesale] selalu tumbuh di atas pasar, dan ini juga yang kita targetkan untuk dapat terjadi sampai dengan akhir tahun bahwa kita akan dapat tumbuh di atas market,” ujarnya dalam Mandiri Macro Market Brief, Kamis (26/9/2024). 

Terkait sektor, kata Eka, Bank Mandiri telah mengidentifikasi dan mengkurasi sektor-sektor ekonomi secara selektif.

Dia juga menegaskan perseroan tidak hanya berfokus pada satu atau dua sektor tertentu, akan tetapi mereka menargetkan sektor-sektor yang memiliki potensi kuat berdasarkan kualitas manajemen perusahaan serta proyek atau investasi yang telah dikurasi dengan cermat.

Adapun, setiap wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, perseroan sudah mengidentifikasi soal sektor-sektor mana yang kuat di setiap daerah tersebut. 

Sebelumnya, dia mencatat secara sektoral, perseroan melihat perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang makin menguat didorong oleh peningkatan sektor-sektor terkait mobilitas, seperti sektor hotel dan restoran, transportasi dan pergudangan, dan jasa lainnya seperti jasa-jasa hiburan.

Sementara itu, sektor manufaktur yang terdiri dari program hilirisasi industri logam dasar tetap konsisten untuk tumbuh tinggi. Beberapa sektor manufaktur yang berorientasi pada pasar domestik juga tumbuh dengan relatif baik, yaitu industri makanan minuman, industri kimia farmasi.

Namun, sektor manufaktur yang berorientasi ekspor seperti garment, furniture, kayu, dan elektronik mengalami tekanan karena pelemahan permintaan dari negara tujuan ekspor.

“Ke depan, kami harapkan sektor manufaktur berorientasi ekspor harusnya membaik seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi global pasca berakhirnya era suku bunga tinggi,” ujarnya. 

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga melaporkan penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar yang tumbuh 29,7% YoY atau senilai Rp561 triliun di tengah demand yang baik pada segmen ini.  

“Dari sisi growth strategi, kami tetap melanjutkan strategi yang telah dilakukan, yaitu fokus untuk meningkatkan dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale agar menghasilkan portfolio yang lebih berkualitas,” ujarnya dalam Paparan Kinerja Semester I/2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini