Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten bank digital PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) menargetkan kredit digital pada akhir tahun ini bisa tumbuh dua digit.
Sampai Juni 2024, penyaluran kredit digital Bank Raya mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3% year-on-year (yoy), dengan outstanding kredit digital Bank Raya mencapai Rp1,5 trilliun, tumbuh 81,5% yoy.
"Kita harapannya sampai di akhir tahun masih tetap tumbuhnya dua digit untuk digital loan," kata Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi dalam konferensi pers Bank Raya Anniversary di Menara BRILiaN, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Sementara itu, pertumbuhan total kredit pada semester I/2024 mencapai 12,1% yoy atau mencapai Rp6,8 triliun. Pertumbuhan tersebut turut menopang pertumbuhan total aset Bank Raya di periode tersebut menjadi sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 9,0% yoy.
"Per Juni ini kan memang [total kredit tumbuh] di 12%, sampai akhir tahun bisa [tumbuh] satu digit. Pendorongnya tetap di digital loan yang akan tumbuh dua digit," kata Tiwi.
Sementara untuk laba bersih, Tiwi mengatakan pihaknya masih menargetkan pertumbuhan meskipun labih kecil dari pertumbuhan di semester I/2024. Bank Raya pada semester I/2024 ini membukukan laba bersih sebesar Rp20 miliar, melesat 115,9% yoy.
"Kemarin [semester I] tumbuhnya 115%, kita sih ekspektasi masih tetap tinggi, dua digit lah," kata Tiwi.
Tiwi menjelaskan Bank Raya saat ini memang sedang fokus untuk menyasar kredit digital. Hal itu terlihat dari komposisi kredit digital per Juni 2024 mencapai 27%, meningkat dibanding Juni 2023 sebesar 15%.
"Yang sekarang harus kita tahu, bahwa bank digital masuk ke shorterm loan, loan-loan yang pendek. Misal digital outstanding berapa, Rp1,5 triliun. Tumbuh berapa, 81%. Tapi yang harus dilihat penyalurannya sudah berapa, Rp8 triliun. Jadi, penyalurannya sudah Rp8 triliun, tapi harus dinaikkan. Tadi saya bilang, potensinya besar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel