Financial Planner Beri Tips untuk Gen Z Alokasi Dana Asuransi

Bisnis.com,29 Sep 2024, 20:20 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi pengelolaan keuangan atau financial planning./ Dok Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA— Financial planner memberikan beberapa tips keuangan bagi generasi Z atau Gen Z dalam mengalokasikan dananya untuk membeli produk asuransi. 

Certified Financial Planner Gembong Suwito mengatakan bahwa Gen Z perlu untuk mendapatkan perlindungan asuransi karena secara alamiah akan melewati risiko termasuk jatuh sakit.

Namun sebelum membeli asuransi, Gembong menekankan bagi Gen Z untuk memiliki tujuan keuangan yang jelas baik untuk jangka pendek sampai jangka panjang.

“Supaya fokus keuangan dan hidupnya [Gen Z] jelas,” kata Gembong kepada Bisnis pada Minggu (29/9/2024). 

Kemudian,melakukan budgeting atau pengaturan rencana keuangan yang menghasilkan cash flow positif setiap bulan. Gembong menekankan cashflow positif tersebut fokus utama untuk membentuk dana darurat (emergency fund).

Tujuannya, kata dia, supaya Gen Z terlindungi dari kondisi tidak terduga serta pengeluaran-pengeluaran mendadak untuk 3-6 bulan ke depan.

Ketika dana darurat sudah ada, Gembong menilai Gen Z perlu melindungi diri dengan asuransi alias proteksi terutama asuransi kesehatan, minimal BPJS Kesehatan. Kemudian, produk asuransi jiwa untuk yang berperan sebagai tulang punggung keluarga. 

Setelah itu, dia mengingatkan Gen Z baru fokus pada tujuan investasi, salah satunya adalah dana pensiun baik sudah diatur oleh perusahan maupun menyiapkan secara mandiri dengan produk-produk investasi yang sesuai dengan risk profile

“Fokus pada peningkatan nilai dan kompetensi para gen Z supaya karier cepat naik, atau side hustle sesuai kompetensi  dan kreativitas mereka alias skill yang dimilikinya untuk memperbesar potensi income-nya,” kata Gembong. 

Gembong juga memberikan tips konkret dalam pengaturan keuangan untuk gen Z menggunakan rumus 10-20-30-40

Tips Perencanaan Keuangan untuk Gen Z 

  1. Alokasi 10% untuk pos sosial keagamaan misalnya perpuluhan, zakat, dan sedekah
  2. Alokasi 20% untuk pos masa depan yang terdiri dari proteksi minimal asuransi kesehatan, dan pos investasi, dengan catatan semakin tinggi semakin baik
  3. Alokasi 30% untuk alokasi maksimal cicilan produktif 
  4. Alokasi 40% untuk kebutuhan hidup dan gaya hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini