Prudential Indonesia Ungkap Dampak Penurunan Suku Bunga Terhadap Unit-Linked

Bisnis.com,30 Sep 2024, 16:34 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkap penurunan suku bunga acuan secara umum akan berdampak positif bagi seluruh kelas aset investasi. Sebagai konteks, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan atau BI Rate ke level 6% pada pertengahan September lalu. 

Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen mengatakan kelas aset pendapatan tetap (obligasi) secara historis menjadi kelas aset yang pertama menerima dampak positif dari penurunan suku bunga. 

“Begitu pula dengan unit linked, penurunan suku bunga BI dan Fed Fund Rate berpotensi memberikan dampak positif pada unit linked berbasis obligasi,” kata Karin dalam jawaban tertulisnya dikutip pada Senin (30/9/2024). 

Karin menekankan kinerja unit linked-hingga akhir 2024 bergantung pada kondisi ekonomi global dan domestik, khususnya suku bunga, inflasi, serta performa sektor-sektor kunci seperti teknologi dan kesehatan.

Menurutnya, unit-linked berbasis saham global, terutama di sektor teknologi, diperkirakan akan tetap positif, didorong oleh proyeksi pertumbuhan sektor teknologi dan sentimen positif di pasar keuangan. Namun, volatilitas pasar serta kebijakan suku bunga dari bank sentral seperti The Fed dan BI juga menjadi faktor penentu. 

“Pengelolaan portofolio yang aktif dan terdiversifikasi dapat mengurangi risiko di tengah volatilitas yang terjadi di pasar keuangan,” kata Karin. 

Dia mengatakan produk unit-linked berbasis saham juga bisa mendapat manfaat dari penurunan BI Rate. Pasalnya,  suku bunga yang rendah dapat mendorong aktivitas ekonomi, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya kinerja keuangan perusahaan emiten. Namun demikian, dia menyebut preferensi subdana kembali kepada pilihan nasabah sesuai dengan profil risiko, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing. 

“Nasabah dengan profil risiko konservatif dapat memilih subdana berbasis pasar uang, nasabah dengan profil risiko moderat dapat memilih subdana yang berbasis pada instrumen pendapatan tetap seperti surat utang [obligasi] atau instrumen berbasis campuran antara saham dan obligasi. Sedangkan nasabah dengan profil risiko agresif dapat memilih subdana berbasis saham untuk investasi jangka panjang,” katanya. 

Secara umum, hingga Agustus 2024, Prudential Indonesia mencatat mayoritas subdana unit-linked mencatatkan kinerja positif. Selama 2024, unit-linked berbasis saham global, khususnya yang berinvestasi di sektor teknologi, mencatatkan kinerja paling positif.

“PRULink US Dollar Global Technology Equity Fund [PDGT] menjadi salah satu subdana terbaik di pasar, dengan kinerja sebesar 20,92% hingga bulan Agustus 2024 [year-to-date Agustus 2024]. Hal ini mencerminkan penerapan strategi investasi yang efektif dalam mengelola subdana PRULink, serta komitmen dalam memberikan nilai tambah bagi nasabah," katanya. 

Terakhir, Karin mengungkap Prudential Indonesia optimis dan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik serta menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi saat ini dan mendatang, dengan menyediakan solusi keuangan dan kesehatan yang sederhana dan mudah diakses untuk setiap kehidupan, untuk setiap masa depan. Terkait dengan fungsi investasi pada unit linked, Karin mengatakan pihaknya sangat memperhatikan kenyamanan nasabah dalam berinvestasi.

“Penempatan pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang memiliki peringkat layak investasi [investment grade] menjadi salah satu strategi kami dalam mengelola portofolio investasi unit linked berbasis pendapatan tetap [obligasi] dan portofolio investasi unit linked berbasis campuran,” katanya. 

Terkait dengan portofolio investasi PAYDI berbasis saham, Karin mengatakan perusahaan juga senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola subdana PRULink sesuai dengan strategi investasi masing-masing subdana, antara lain dengan memilih saham perusahaan yang memiliki bisnis yang berkesinambungan, kinerja keuangan yang solid, manajemen yang berkualitas, valuasi yang menarik dan likuiditas yang baik.

Prudential mencatat pendapatan premi sebanyak Rp10,1 triliun pada semester I/2024. Dari total tersebut, pendapatan premi didominasi produk unit linked yang mencapai Rp7,7 triliun, serta tradisional Rp2,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini