Ada Maskapai Baru BBN Airlines, AAUI: Asuransi Penerbangan Prospektif

Bisnis.com,01 Okt 2024, 18:08 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkap bahwa prospek asuransi penerbangan atau aviasi memiliki prospek yang tinggi di Indonesia. Terlebih saat ini ada maskapai baru yang hadir yakni BBN Airlines Indonesia. 

Maskapai dari entitas anak usaha dari Avia Solutions Group (ASG) tersebut melakukan penerbangan perdananya pada 27 September 2024 dengan rute Jakarta—Surabaya dan sebaliknya. 

“Memang pertumbuhan aviasi, penerbangan ini luar biasa di Indonesia. Ini kan ada juga airlines baru BNN, harus kita akuilah,” kata Ketua Umum AAUI Budi Herawan usai paparan kinerja asuransi umum pada semester I/2024 di Jakarta, Senin (30/9/2024). 

Tidak hanya sampai disitu, Budi mengatakan prospek baik sektor penerbangan di Indonesia juga didorong oleh masih banyaknya investor yang melakukan investasi. Hal tersebut mendorong penambahan pesawat oleh maskapai-maskapai setiap tahunnya meningkat.

Dengan demikian kebutuhan akan asuransi penerbangan juga meningkat. Hal tersebut berdampak positif pada pendapatan premi lini bisnis asuransi aviasi. “Karena kan mereka tidak mau mereka harus mengasuransikan pesawatnya,” kata Budi. 

Namun demikian, Budi mengatakan bahwa penyerapan asuransi penerbangan di dalam negeri masih kecil. Pihaknya pun mendiskusikan masalah ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan regulator pesawat. “Harapannya kami bisa menyikapi ini,” katanya. 

Pada semester I/2024, AAUI mencatat kinerja yang positif pada asuransi aviasi. Adapun pendapatan premi aviasi mencapai senilai Rp882 miliar pada periode tersebut. Angka ini tumbuh signifikan 90,8% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp462 miliar.

Dari sisi klaim, AAUI mencatat klaim asuransi aviasi mencapai Rp84 miliar, angka tersebut turun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp179 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini