SMF Berencana Terbitkan Obligasi Sekali Lagi di Sisa 2024

Bisnis.com,01 Okt 2024, 06:57 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Warga melintas di dekat logo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berencana akan menerbitkan obligasi sekali lagi di sisa tahun 2024.

Adapun di 2024 ini hingga semester I, SMF telah menerbitkan obligasi sebanyak 6 kali dengan total nilai Rp7,68 triliun, termasuk social bonds sebesar Rp3,5 triliun untuk pendanaan KPR FLPP. 

Dengan begitu, sejak awal penerbitan surat utang pada 2009 sampai Juni 2024 SMF telah melakukan 63 kali penerbitan dengan jumlah Rp64,95 triliun.

Rinciannya, 50 kali penerbitan obligasi/sukuk (penawaran umum) sebesar Rp60,16 triliun, 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun (termasuk di dalamnya penerbitan Sukuk Mudharabah SMF I melalui penawaran terbatas), dan satu kali penerbitan Surat Berharga Komersial sebesar Rp120 miliar. 

"Kemungkinan besar kita terbitkan 1 kali lagi karena kebutuhan pendanaan ada. Tapi tentu balik lagi, keptusan menerbitkan obligasi ini sangat banyak pertimbangannya. Situasi market likuiditas dan sebagainya," kata Direktur Keuangan & Operasional SMF Bonai Subiakto saat ditemui di sela acara konferensi pers Kinerja Semester I/2024 PT SMF di Lampung, Minggu (29/9/2024).

Meski begitu Bonai menggarisbawahi, rencana peneribtan obligasi tersebut masih berupa kemungkinan yang besar karena ada kebutuhanya, bukan kepastian yang sudah ditetapkan.

"Nilainya juga sama [belum ditetapkan]. Kalau penerbitannya saja baru kemungkinan besar, apalagi nilainya," kata Bonai.

Sementara itu, Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan SMF, Heliantopo menjelaskan salah satu sumber pendanaan SMF memang melalui penerbitan obligasi yang bisa dilakukan 3-4 kali dalam setahun tergantung target yang ditetapkan Perseroan.

"Kedua, adalah pertimbangan faktor posisi likuiditi market, apakah kita narik misal 3 kali jumlahnya besar, atau 4 kali jumlahnya lebih kecil. Ini kan pertimbangannya banyak," kata Topo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini