Laju Pembiayaan dan Simpanan Bank Syariah Salip Bank Konvensional

Bisnis.com,03 Okt 2024, 08:59 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Logo Bank Syariah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan bahwa pembiayaan yang disalurkan oleh industri perbankan syariah tumbuh 11,65% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2024.

Pembiayaan perbankan syariah meningkat dari Rp555,61 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp620,33 triliun pada bulan kedelapan tahun ini. Hal ini beriringan dengan pertumbuhan pada sektor jasa keuangan (SJK) syariah lainnya.

Jika dibandingkan dengan bank umum konvensional, pertumbuhan ini unggul tipis. Kredit bank umum pada periode yang sama tercatat sebesar 11,40% YoY dengan nominal Rp7.507,7 triliun.

“Pembiayaan perbankan syariah tumbuh 11,65%, kontribusi asuransi syariah tumbuh 2,90%, dan piutang pembiayaan syariah tumbuh 21,18%,” demikian keterangan resmi OJK, dikutip Rabu (2/10/2024).

Sementara itu, aset perbankan syariah per Agustus 2024 tercatat sebesar Rp902,39 triliun, tumbuh 10,37% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp817,64 triliun. Angka tersebut diperoleh dari market share sebesar 7,33%.

Tren pertumbuhan juga terjadi dari segi dana pihak ketiga (DPK). Per Agustus 2024, himpunan DPK perbankan syariah mencapai Rp705,19 triliun, naik 11,43% dibandingkan tahun lalu dengan nilai Rp632,87 triliun.

Angka pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan himpunan simpanan di bank umum yang tumbuh 7,01% YoY. Namun, dari sisi nilai, bank konvensional jauh melampaui bank syariah, yaitu senilai Rp8.650 triliun.

Rasio pembiayaan terhadap pendanaan (FDR) baik dari bank umum syariah (BUS) maupun unit usaha syariah (UUS) tercatat sebesar 87,33% hingga bulan kedelapan tahun ini, selisih tipis dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 87,18%. 

Lebih lanjut, rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) bank umum syariah berada pada level 25,80% per Agustus 2024, dibandingkan 25,5% pada Agustus 2024.  

Dari segi tingkat profitabilitas atau return to asset (ROA), industri perbankan syariah membukukan angka 1,93% pada Agustus tahun ini, tak berbanding jauh dengan periode sama tahun lalu sebesar 1,98%.

Mengenai kualitas pembiayaan, BUS dan UUS mencatatkan rasio non-performing financing (NPF) gross sebesar 2,14% pada bulan kedelapan 2024. Sementara itu, NPF nett tercatat pada angka 0,79%.

Terakhir, dari aspek likuiditas, rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) bank umum syariah mencapai angka 27,02% per Agustus 2024. Rasio alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) bank umum syariah pun berada pada level 127,45% pada waktu yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini