Klaim Naik Dobel Digit per Agustus 2024, Bos Prudential Syariah Buka Suara

Bisnis.com,03 Okt 2024, 20:08 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan asuransi jiwa dihadapkan tantangan adanya inflasi medis yang membuat klaim kesehatan melonjak. Hal ini juga terlihat pada data klaim bruto PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah.

Berdasarkan laporan keuangan unaudited Prudential Syariah, klaim bruto per Agustus 2024 tercatat sebesar Rp1,01 triliun, naik 14,88% month-to-month (mtm) dari Rp886,40 miliar pada Juli 2024, atau naik 24,19% year-on-year (yoy) dari Rp820 miliar pada Agustus 2023.

Merespons hal tersebut, Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin Bin Ahmad Zulkiflee mengatakan pihaknya memiliki strategi dengan melakukan invovasi produk-produk asuransi jiwa syariah.

"Jadi, apa yang kita lakukan adalah membuat produk adil. Itu tidak untuk mengurangi klaim, tapi untuk membuat sebuah produk adil," kata Iskandar saat ditemui usai peluncuran produk PruCritical Amanah di Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Secara prinsip, dia menjelaskan adil dalam asuransi jiwa syariah berarti seluruh pihak yang terlibat berhak memiliki hak dan kewajiban secara adil. Itu berarti, tidak ada pihak yang merasa dirugikan selama proses pengelolaan asuransi berlangsung.

Sementara terkait dengan klaim yang naik itu, Iskandar mengatakan justru hal itu menjadi bukti Prudential Syariah hadir memberikan perlindungan kepada masyarakat.

"Semakin banyak klaim yang kita bayar artinya kita memiliki dampak yang besar kepada perlindungan jiwa nasabah," kata dia.

Adapun kontribusi pendapatan yang terdiri dari kontribusi dana tabarru, tanahud, ujroh, dan alokasi investasi yang dicatatkan Prudential Syariah per Agustus 2024 adalah sebesar Rp2,41 triliun, naik 14,17% mtm dibanding Rp2,11 triliun pada Juli 2024, atau naik 0,94% yoy dibanding Rp2,39 triliun pada Agustus 2023.

Sementara pada 2023, Prudential Syariah menyalurkan klaim sebesar Rp2,2 triliun dengan rata-rata Rp6 miliar per hari kepada peserta selama 365 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini