Bank Mandiri (BMRI) Kucurkan KUR Rp32,2 Triliun per September 2024

Bisnis.com,04 Okt 2024, 13:30 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Jumat (22/9/2023). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp32,2 triliun per September 2024.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Saptari menyatakan bahwa realisasi itu diterima oleh lebih dari 293.000 pelaku usaha, sekaligus merupakan bentuk komitmen dalam menyokong segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tanah Air.

“Penyaluran KUR tersebut setara dengan 85,87% dari target KUR tahun 2024 Bank Mandiri,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (4/10/2024).

Lebih lanjut, hingga September 2024, sektor produksi masih mendominasi penyaluran KUR Bank Mandiri dengan porsi 60,08% atau sebesar Rp 19,34 triliun. 

Apabila diperinci, kategori pertanian menempati puncak penyaluran kredit sektor produksi hingga bulan kesembilan tahun ini, dengan nilai Rp 9,40 triliun atau 29,21% dari total KUR Bank Mandiri.

Kategori jasa produksi menyusul di posisi kedua dengan nilai Rp 6,89 triliun atau 21,42% dari total penyaluran KUR Bank Mandiri per September 2024. 

Sementara itu, sebanyak 39,92% dari realisasi KUR Bank Mandiri disalurkan ke sektor nonproduksi, khususnya perdagangan. Nilainya mencapai Rp12,85 triliun per September 2024.

Saptari melanjutkan pihaknya juga memperkuat fokus pada sektor produksi unggulan di berbagai wilayah. Hal ini dilakukan dengan menggandeng nasabah segmen wholesale.

“Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, perseroan juga berupaya memberikan solusi digital kepada segmen UMKM melalui aplikasi Livin’ Merchant. 

Aplikasi ini dinilai dapat membantu pengelolaan UMKM, mulai dari pencatatan transaksi hingga pengelolaan keuangan yang lebih efisien. 

“Pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pelanggan mereka secara lebih luas, dengan menerima pembayaran baik cash maupun non-cash, sehingga mendukung perkembangan usaha secara berkelanjutan sekaligus memperkuat ekosistem digital UMKM di Indonesia,” tandas Saptari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini