Kelas Menengah Makan Tabungan? LPS Ungkap Turunan Data Terbaru

Bisnis.com,10 Okt 2024, 06:45 WIB
Penulis: Arlina Laras
Ilustrasi menabung untuk tujuan tertentu./Hmong Times

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa angkat suara soal kelas menengah makan tabungan karena saldo rata-rata kelompok di bawah Rp100 juta terus menurun. LPS mencatat kelompok menengah ini tetap tumbuh. 

Menurut dia, LPS membagi tabungan masyarakat dengan nilai di bawah Rp100 juta ke dalam beberapa kategori yakni klasifikasi di bawah Rp1 juta, kemudian Rp1 juta-Rp5 juta, Rp5 juta-Rp10 juta, Rp10 juta-Rp25 juta, Rp25 juta-Rp50 juta, dan terakhir Rp50 juta-Rp100 juta. 

“Dari golongan itu yang paling rendah [tumbuhnya] di bawah 1 juta, yaitu 0,72%, mungkin terendah dalam tahun 2024 ini. Tapi, ini mungkin dari pertamanya enggak punya duit atau mungkin dengan bantuan langsung tunai [BLT] belum dikeluarin kali BLT-nya” ujarnya yang dikutip Rabu (9/10/2024). 

Bila dirinci, per Agustus 2024 pertumbuhan atas simpanan Rp1 juta-Rp5 juta mencapai 5,92%. Kemudian, Rp5juta-Rp10 juta mencapai 6,16%, selanjutnya Rp10 juta-Rp25 juta 5,28%. Sementara itu, pertumbuhan Rp25 juta -Rp50 juta mencapai 5,73% dan Rp50 juta-Rp100 juta mencapai 5,19%.

Purbaya menyampaikan, capaian ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya seperti kelompok Rp 25 juta-Rp50 juta pada Juli 2024 tumbuh 5,13% dan Rp50 juta-Rp100 juta hanya tumbuh 4,13% pada Juli 2024. 

“Sepertinya dari sini, golongan yang agak menengah mengalami perbaikan, ini berlawanan dengan apa yang kita baca di mana kelas menengah turun,” ungkapnya.

Menurutnya, kondisi kelas menengah di Indonesia saat ini tidak seburuk klaim fenomena makan tabungan. Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan. 

“Tentunya belum akhir, ini baru awal, tapi kita monitor. Tapi artinya, yang ditakutkan orang selama ini, kalau kita lihat data, ini ternyata tidak seburuk yang digembar gemborkan,” tandasnya.

Data LPS Masyarakat Makan Tabungan (Mantab)

Adapun, secara umum berdasarkan data Distribusi Simpanan yang dirilis LPS mencatat nominal tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta tumbuh paling mini sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) dibanding kelompok simpanan lainnya. 

Berdasarkan data LPS periode Agustus 2024, nominal simpanan di bawah Rp100 juta mencapai Rp1.061,42 triliun atau setara dengan 12,2% dari total simpanan Rp8.698,53 triliun. 

Tercatat, pertumbuhan atas simpanan ini hanya meningkat 0,8% secara ytd. Adapun, secara tahunan tiering simpanan naik 5,3% yoy, sementara secara bulanan, angka ini naik tipis dari bulan sebelumnya yang tumbuh 0,3%. 

Sementara itu, simpanan nasabah tajir alias yang kerap didominasi oleh korporasi, tiering simpanan di atas Rp5 miliar ini masih menjadi simpanan dengan nominal terbesar yakni mencapai Rp4.630,51 triliun atau 53,2% dari total simpanan yang ada.

Bila dibandingkan dengan simpanan di bawah Rp100 juta, simpanan di atas Rp5 miliar ini tumbuh 2,1% secara ytd. Secara tahunan tumbuh 9,1% yoy, sedangkan secara bulanan mengalami penyusutan sebesar 0,9% MoM. 

Selain itu, simpanan nasabah di tiering lainnya seperti simpanan nasabah dengan nominal Rp100 juta hingga Rp200 juta tumbuh 2,4% ytd. Secara tahunan tumbuh 5,1% yoy. Sedangkan, tiering simpanan Rp200 juta hingga Rp500 juta tumbuh 3% ytd. Lalu, secara tahunan tumbuh 4,5% yoy.

Selanjutnya, simpanan Rp500 juta hingga Rp1 miliar tumbuh 2,9% ytd. Adapun, secara tahunan tumbuh 5,7% yoy. 

Kemudian, simpanan Rp1 miliar hingga Rp2 miliar tumbuh 3,4% secara ytd. Jika ditilik secara tahunan simpanan ini tumbuh 3,8% yoy. Terakhir, simpanan Rp2 miliar hingga Rp5 miliar tumbuh 1,8% ytd, sementara secara tahunan tumbuh 3,9% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini