Hibank Ungkap Kondisi Kredit UMKM saat Daya Beli Masyarakat Turun

Bisnis.com,10 Okt 2024, 21:10 WIB
Penulis: Arlina Laras
Logo bank digital milik BNI, hibank./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital besutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), yakni Hibank mencatatkan penyaluran kredit UMKM masih tumbuh signifikan mencapai 60% sepanjang tahun berjalan alias year-to-date di tengah penurunan daya beli masyarakat. 

Direktur Utama Hibank Indonesia Jenny Wiriyanto mengatakan sejauh ini strategi perseroan adalah dengan proaktif menciptakan suatu kebutuhan untuk UMKM agar dapat naik kelas, termasuk melalui pendekatan komunitas.

“Jadi apa yang kami dapat dari komunitas itu akan kita kembalikan juga ke komunitas, ketika komunitasnya itu ber-banking dengan kita tentunya risiko kredit lebih termitigasi dan juga biaya akuisisi, biaya bunganya menjadi lebih rendah,” ujarnya di Jakarta yang dikutip Kamis (10/10/2024).

Selain itu, Jenny mengatakan kualitas kredit UMKM di Hibank tergolong baik, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) di bawah 1%. Menurutnya, salah satu alasan terjaganya kualitas kredit lantaran strategi Hibank yang menyasar rantai pasok (supply chain) dalam memberikan kredit. 

“Strategi yang kita jalankan kita menyisir rantai pasok, jadi risiko relatif itu lebih terkendali,” ujarnya.  

Selain di segmen UMKM, perseroan juga terus mengimbangi pertumbuhan di segmen non UMKM, meski pertumbuhannya memang sedikit lebih rendah, Jenny menyebut hal ini karena Hibank tengah menggarap suatu ekosistem digital UMKM.

“Jadi mereka adalah induk-induk atau prinsipal yang memang memiliki downstream atau ekosistem jadi secara bertahap kita konversi menjadi UMKM,” ujarnya. 

Sebagaimana diketahui, kredit di segmen UMKM memang tengah mengalami perlambatan. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit UMKM masih tumbuh 4,42% pada Agustus 2024, angka ini melambat dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 8,9% yoy. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Edina Rae mengatakan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) UMKM secara tahunan meningkat 7 basis poin (bps) dan secara bulanan (mtm) meningkat 1 bps menjadi 4,05%. 

Sementara itu loan at risk (LAR) UMKM masih terus menurun menjadi 13,11% dari bulan sebelumnya yaitu Juli 2024 sebesar 13,26% dan Agustus 2023 yang mencapai 16,06%.

“Peningatan NPL UMKM dan penurunan LaR UMKM telah diprediksi sebelumnya sejalan dengan berakhirnya relaksasi restrukturisasi kredit terkait pandemi Covid-19,” ujarnya dikutip Rabu (9/10/2024).

Selain itu, LAR UMKM saat ini sebesar 13,11% juga makin mendekati level sebelum pandemi yaitu Desember 2019 yang sebesar 12,74%.

Dian juga memaparkan bahwa pertumbuhan kredit UMKM yang jauh lebih lambat dari kredit non UMKM menyebabkan porsi kredit UMKM terhadap total kredit tercatat sebesar 19,64%, meski naik dari 19,56% pada bulan sebelumnya, namun angka ini turun dari tahun sebelumnnya sebesar 20,96%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini