Asuransi Jiwa Baru Jangkau 6,6% Populasi RI per Semester I/2024

Bisnis.com,14 Okt 2024, 20:42 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (8/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa per semester I/2024 penetrasi industri asuransi jiwa mencapai 0,8% dari produk domestik bruto (PDB). Sementara berdasarkan jangkauannya, penetrasi asuransi jiwa baru mencapai 6,6% dari populasi.

Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko & GCG AAJI Fauzi Arfan menjelaskan bahwa tantangan utama penghambat penetrasi asuransi jiwa adalah literasi masyarakat yang belum optimal.

"Tantangan utama yang dihadapi industri adalah persepsi bahwa produk asuransi cenderung kompleks dan sulit dipahami. Hal ini membuat banyak orang ragu untuk membeli asuransi," kata Fauzi kepada Bisnis, Senin (14/10/2024).

Berdasarkan data, literasi keuangan Indonesia di sektor asuransi per 2022 tercatat sebesar 31,72%, tetapi inklusi asuransi hanya 16,63%. Artinya, hanya setengah dari masyarakat yang paham asuransi memilih menggunakan asuransi.

Dari segi industri, Fauzi menjelaskan tantangan lainnya adalah persaingan pasar. Industri asuransi juga bersaing dengan sektor lain seperti perbankan dan investasi yang menurutnya sering kali lebih menarik bagi masyarakat.

Maka dengan tantangan tersebut, strategi AAJI untuk meningkatkan penetrasi asuransi jiwa adalah dengan aktif meningkatkan literasi keuangan melalui berbagai program edukasi yang menyasar beragam lapisan mulai dari seminar di kampus hingga komunitas ibu rumah tangga.

Selain itu, industri asuransi jiwa juga merespons dengan terus melakukan pengembangan produk asuransi jiwa yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Fauzi mencotohkan produk seperti asuransi mikro atau produk unit-linked dapat memperluas jangkauan pasar.  Menurutnya produk yang mudah dipahami dan terjangkau juga akan meningkatkan daya tarik asuransi jiwa bagi masyarakat luas.

"Penggunaan teknologi digital juga memberikan peluang besar bagi industri untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Akses digital dan peningkatan literasi keuangan diharapkan dapat menarik minat generasi muda dalam menggunakan produk asuransi," kata Fauzi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini