BTN Beri Bocoran Skema KPR Subsidi Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran

Bisnis.com,15 Okt 2024, 15:25 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Logo baru Bank Tabungan Negara (BBTN)./Bisnis - Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. alias BTN (BBTN) memberikan bocoran skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari program 3 juta rumah yang dicanangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selaku Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

Direktur Utama BTN Nixon L. P. Napitupulu menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan usulan tiga jenis KPR subsidi kepada Satuan Tugas (Satgas) Perumahan pemerintahan berikutnya yang diketuai adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. 

“Yang pertama namanya rumah desa. Karena memang ada 24 juta dari 27 juta rumah pelanggan listrik 450W atau hampir lebih dari 90% itu bisa disebut tidak layak huni,” katanya kepada wartawan di Menara BTN, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2024).

Dengan kondisi tersebut, Nixon menyebut bahwa subsidi KPR akan diberlakukan untuk pembangunan maupun renovasi rumah di perdesaan terkait. Jumlah rumah yang disasar berkisar pada angka 2 juta unit.

Jenis kedua adalah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dia menjelaskan bahwa skema subsidi ini tidak jauh berbeda dengan KPR dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dengan sedikit penyesuaian.

“Jadi [untuk] masyarakat yang bekerja di daerah sekitaran daerah urban, mulai Bekasi, Cikarang, Karawang, sampai Purwakarta, dan seterusnya. Di provinsi lain juga sama,” sambungnya.

Nixon melanjutkan, jenis ketiga yang diusulkan adalah rumah daerah urban, dengan target utama kelas pekerja dengan penghasilan mencapai Rp12 juta hingga Rp15 juta.

Terkait ini, BTN mengusulkan pemanfaatan lahan atau bangunan eksisting milik pemerintah maupun BUMN untuk didirikan hunian vertikal yang terjangkau bagi para pekerja tersebut.

Dia mencontohkan bahwa di kawasan DKI Jakarta terdapat sejumlah pasar milik BUMD yang dapat dibangun hunian berupa apartemen terjangkau di atasnya. “Katakanlah harganya Rp400-Rp500 juta, terjangkau kalau pakai KPR 25 tahun atau 30 tahun,” tuturnya.

Nixon menyimpulkan, terdapat banyak opsi yang dapat dioptimalkan sebagai solusi atas permasalahan hunian bagi masyarakat. Pihaknya berharap agar usulan kepada Satgas Perumahan dapat diteruskan dan dijalankan oleh pemerintah baru kelak.

Berdasarkan catatan Bisnis, program 3 juta rumah merupakan salah satu dari 17 program prioritas yang dijanjikan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye Pilpres 2024 silam.

Perinciannya, sebanyak 1 juta rumah akan dibangun di daerah perdesaan, satu juta rumah di wilayah perkotaan, serta 1 juta rumah lainnya di daerah pesisir.

Prabowo-Gibran berjanji menjamin pembangunan dan renovasi 25 rumah di setiap desa/kelurahan per tahunnya, sehingga dapat menembus angka 2 juta rumah pada tahun kedua.

Untuk kawasan perkotaan, eks Danjen Kopassus bersama putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu berjanji membangun 500.000 rumah tapak (landed house) beserta 500.000 rumah vertikal yang terdiri dari rumah susun milik (rusunami) dan rumah susun sewa (rusunawa).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini