Bisnis.com, JAKARTA — Penyedia kredit digital buy now pay later (BNPL) atau paylater, Kredivo, memproyeksikan tren penggunaan paylater akan semakin tinggi sampai akhir 2024. Kendati demikian, Kredivo tetap tegas dalam menjalankan pemberian kredit yang bertanggung jawab.
Direktur Pemasaran dan Strategi Kredivo Lily Suriani mengungkap generasi yang lebih muda, seperti gen Z, memiliki kebutuhan yang semakin berkembang, terutama karena digitalisasi.
“Kami lihat pergerakan paylater akan semakin tinggi, karena kami melihat bahwa ada semakin banyak kebutuhan di generasi berikutnya ya,“ kata Lily ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Selain itu, Lily mengatakan digitalisasi di masyarakat Indonesia berkembang pesat. Pihaknya yakin tren Kredivo tahun ini juga akan meningkat terutama di kota-kota di luar first-tier city.
Dia mengatakan Kredivo telah memperluas jangkauannya ke kota-kota seperti Kupang, Gorontalo, dan Kendari. Namun, Lily juga menyoroti situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil. Meskipun demikian, komitmen Kredivo tetap tegas dalam menjalankan responsible lending atau pemberian kredit yang bertanggung jawab.
“Ketika permintaan kredit naik, kami memastikan bahwa kami tidak asal memberikan pinjaman yang justru bisa menjebak masyarakat,” tambahnya.
Menurut Lily, memberikan pinjaman secara sembarangan akan berdampak buruk tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi industri multifinance secara keseluruhan.
Aplikasi Kredivo/Istimewa
Seiring dengan perkembangan teknologi dan tren digital, Lily yakin paylater akan terus menjadi solusi finansial yang relevan bagi generasi muda, terutama Gen Z.
“Generasi ini sangat dekat dengan dunia digital. Banyak dari mereka lebih khawatir ketinggalan ponsel daripada dompet,” katanya.
Menurut Lily memudahan akses dan kenyamanan dalam bertransaksi menjadi salah satu alasan utama mengapa paylater semakin diminati. Kredivo juga melihat bahwa pengguna paylater bukan hanya tertarik pada aspek pembiayaan, tetapi juga pada akses yang mudah untuk mengajukan pinjaman dan melakukan transaksi.
“Kemudahan mengakses kredit dan kemampuan untuk membayar di kemudian hari sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Lily.
Menurut data Kredivo, segmen pengguna terbesar berada pada rentang usia 22 hingga 35 tahun, yang mencakup lebih dari 50% pengguna. Selain itu, peningkatan volume kredit juga mengalami pertumbuhan signifikan.
Lily mencatat bahwa secara quarter on quarter, pergerakan Kredivo berada pada kisaran 25%, dengan potensi pertumbuhan secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 1-2 kali lipat.
Menjelang akhir tahun, Kredivo masih berupaya untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan. Lily mengungkapkan bahwa mereka juga berencana melakukan survei kepada pengguna untuk mengetahui kebutuhan mereka pada tahun depan.
“Fokus kami ke depan adalah meluncurkan produk baru yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutup Lily.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel