KBank Dorong Inovasi Blockchain untuk Transformasi Layanan Keuangan di Thailand

Bisnis.com,18 Okt 2024, 10:01 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Logo Kasikorn Bank (KBank)/Istimewa

Bisnis, BANGKOK — Kasikornbank (KBank), salah satu institusi keuangan terkemuka di Thailand, terus memperkuat komitmennya terhadap transformasi digital dengan mengadopsi teknologi blockchain sebagai bagian dari strategi ekspansi layanan keuangan.

Presiden KBank Pipit Aneaknithi menjelaskan bahwa teknologi ini menjadi pilar penting dalam rencana jangka panjang bank untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan keamanan transaksi keuangan.

Aneaknithi menekankan bahwa KBank telah memperkenalkan berbagai inovasi berbasis blockchain, termasuk peluncuran letters of guarantee yang didukung teknologi blockchain. KBank menjadi bank pertama yang melakukan inisiatif ini.

"Kami percaya bahwa adopsi blockchain akan membuka jalan bagi solusi keuangan yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik bagi para nasabah," ujarnya, Kamis (17/10/2024).

Salah satu inisiatif terbaru dari bank yang merupakan pengendali PT Bank Maspion Tbk. ini adalah kolaborasi dengan institusi keuangan internasional, seperti JP Morgan, untuk mempercepat proses transfer uang lintas negara.

Dengan menggunakan teknologi blockchain, KBank mampu memangkas waktu penyelesaian transaksi antara Amerika Serikat ke Thailand dari 72 jam menjadi hanya 4 jam.

"Ini adalah kekuatan nyata dari teknologi blockchain yang mampu merevolusi layanan keuangan global," kata Aneaknithi.

KBank adalah menjadi organisasi pertama di Thailand yang menerbitkan token berbasis blockchain atau initial coin offering (token ICO) untuk penggalangan dana, terutama untuk mendanai proyek-proyek besar, termasuk di sektor perfilman dan infrastruktur.

Melalui inisiatif ini, KBank memungkinkan penggalangan dana yang lebih transparan, cepat, dan efisien, serta membuka jalan bagi berbagai proyek inovatif di Thailand dan kawasan Asia Tenggara.

Aneaknithi menegaskan bahwa inovasi berbasis blockchain ini menjadi pilar penting dalam strategi bank untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi dalam proses penggalangan dana.

“Kami percaya bahwa inovasi harus bersifat terbuka agar adopsi di tingkat massal dapat berjalan lebih cepat. Oleh karena itu, kami membangun infrastruktur proyek berbasis blockchain dan mengundang mitra-mitra kami untuk bergabung dalam platform ini,” ujarnya.

KBank juga memperkenalkan marketplace untuk non-fungible token (NFT), sebuah marketplace berbasis blockchain yang menawarkan berbagai produk dan layanan digital. Dengan marketplace ini, KBank mengintegrasikan berbagai aset digital dalam satu platform yang memungkinkan akses dan partisipasi lebih luas di kalangan masyarakat.

Ekosistem Karbon

KBank bahkan mengembangkan inisiatif penggunaan teknologi blockchain ini lebih jauh lagi. KBank memanfaatkan teknologi ini untuk meluncurkan proyek carbon credit berbasis blockchain.

KBank berencana untuk membangun carbon exchange yang memungkinkan perdagangan kredit karbon secara efisien. Proyek ini bertujuan mendukung inisiatif keberlanjutan dan mengurangi emisi karbon di berbagai sektor industri.

"Sebagai bank, kami tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan inisiatif seperti perdagangan kredit karbon berbasis blockchain, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sambil terus menciptakan nilai tambah bagi nasabah kami," tambahnya.

KBank juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai sektor, baik domestik maupun internasional, untuk memperluas penggunaan blockchain di Thailand.

Dengan platform blockchain yang terus dikembangkan, KBank berharap dapat mendorong inovasi lebih lanjut di sektor keuangan dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di kawasan.

Dengan berbagai langkah strategis ini, KBank menunjukkan keseriusannya dalam memanfaatkan teknologi masa depan untuk mendorong transformasi digital, tidak hanya di Thailand, tetapi juga di seluruh kawasan Asean.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini