Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan sektor perdagangan akan mendongkrak kinerja asuransi umum di era pemerintahan baru atau presiden terpilih Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto mengatakan bahwa pihaknya melihat peluang pertumbuhan yang besar dengan adanya program-program strategis yang memfasilitasi pembelian bahan baku dan distribusi barang, seperti inisiatif makan bergizi gratis dan perdagangan lokal. Program-program ini diyakini akan meningkatkan permintaan terhadap asuransi terkait pengiriman barang, yang pada gilirannya memperkuat sektor asuransi umum di Indonesia.
"Kalau saya lihat sih dari perdagangan ya otomatis kan pembelian-pembelian tadi, contoh bahan-bahan tadi kalau dikaitkan dengan program makan gratis. Terus distribusi barang-barang itu kan otomatis juga nanti impact-nya ke perdagangan dan pengiriman barang," kata Bern ditemui usai Konferensi Pers yang digelar Dewan Asuransi Indonesia (DAI) di Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Lebih lanjut, Bern turut menyinggung soal situasi geopolitik yang masih menjadi tantangan industri asuransi umum khususnya terkait asuransi marine cargo. Namun demikian, dia menyebut bahwa saat ini dampaknya masih belum signifikan.
"Menurut saya belum terlalu banyak terdampak gitu, ya. Ada mungkin, tetapi mungkin enggak signifikan menurut saya, ya, karena ini kan masih berjalan terus," katanya.
Bern juga menekankan pentingnya negosiasi dan diplomasi dalam menghadapi risiko geopolitik yang memanas, terutama terkait perlindungan kapal-kapal asal Indonesia.
"Jadi negosiasi dengan pihak luar juga penting sih dibangun untuk kita bisa tetap melakukan pelayaran, bisnis, dan lain-lain," katanya.
Menurut data AAUI sampai dengan semester I/2024, asuransi marine cargo mencatatkan premi sebanyak Rp2,78 triliun yang mana meningkat sebanyak 10,2% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Rp2,52 triliun pada semester I/2023. Sementara itu secara keseluruhan preminya mencapai sebanyak Rp57,91 triliun yang mana naik 18,4% (YoY) dari sebelumnya Rp48,9 triliun pada semester I/2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel