BI: Uang Beredar Tembus Rp9.044,9 Triliun, Terdongkrak Penyaluran Kredit

Bisnis.com,22 Okt 2024, 18:21 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Pegawai merapikan uang rupiah di cash center Bank Mandiri di Jakarta.

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas alias M2 mencapai Rp9.044,9 triliun pada September 2024. Angka ini tercatat mengalami kenaikan dari posisi Agustus 2024 yang senilai Rp8.973,7 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan pada periode ini, pertumbuhan M2 sebesar 7,2% year on year (YoY) dinilai relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. 

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,9% YoY dan uang kuasi sebesar 5,3%. 

“Perkembangan M2 pada September 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (22/10/2024). 

Denny menjelaskan bahwa penyaluran kredit pada September 2024 tumbuh sebesar 10,4% YoY, tetap tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10,9%. 

Sementara tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 12,3% YoY, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 0,3%, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 1,1% (yoy).

Sebagai konteks, M1 mencakup uang tunai yang beredar di masyarakat dan rekening giro, yang dianggap sebagai uang paling likuid. Sementara itu, M2 mencakup M1 ditambah instrumen lain seperti deposito berjangka, tabungan berjangka, dan rekening pasar uang.

M2 digunakan sebagai indikator likuiditas yang lebih luas dalam perekonomian dan dapat mempengaruhi inflasi serta pertumbuhan ekonomi. 

BI mencatat pertumbuhan M2 yang stabil menunjukkan bahwa ekonomi memiliki cukup likuiditas untuk mendukung aktivitas bisnis dan konsumsi, sementara pertumbuhan M1 mencerminkan kecepatan peredaran uang tunai dalam ekonomi.

Adapun, komponen M1 dengan pangsa 55,2% dari M2, pada September 2024 sebesar Rp4.993,6 triliun atau tumbuh sebesar 6,9% YoY, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. 

Perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan uang kartal di luar bank umum dan BPR, serta giro rupiah. Uang kartal yang beredar di masyarakat pada September 2024 sebesar Rp957,2 triliun atau tumbuh 10,6% YoY, setelah tumbuh 12,1% YoY pada Agustus 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini