Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan bahwa industri asuransi jiwa memiliki optimisme tinggi memasuki masa pemerintahan baru. Hal tersebut didorong oleh peluang besar untuk berkolaborasi dalam program prioritas pemerintah yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengungkapkan industri ini siap memperkenalkan produk-produk yang relevan dan meningkatkan literasi asuransi di masyarakat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Tidak hanya sampai di situ, industri asuransi jiwa juga siap berkolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder lainnya untuk menyediakan produk asuransi yang selaras dengan transformasi sistem kesehatan dan inisiatif sosial.
“Kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat sistem perlindungan kesehatan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan asuransi jiwa,” kata Togar saat dihubungi Bisnis pada Selasa (22/10/2024).
Togar menambahkan salah satu kontribusi penting yang dapat diberikan industri asuransi jiwa adalah melalui produk asuransi jiwa kredit, yang menawarkan perlindungan bagi nasabah dalam hal pelunasan kredit jika terjadi risiko meninggal dunia atau ketidakmampuan total.
Inovasi ini mendukung program pemerintah dalam menyediakan hunian yang aman melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
“Sehingga keluarga mereka tidak perlu khawatir akan beban finansial dalam hal pelunasan kredit jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini mendukung inisiatif pemerintah dalam menyediakan hunian yang aman dan terlindungi bagi masyarakat Indonesia,” kata Togar.
Lebih lanjut, Togar menyebutkan bahwa industri asuransi jiwa dapat meraih potensi pertumbuhan yang signifikan karena peluang besar untuk beradaptasi dan berkembang pada pemerintahan baru. Selain inovasi produk, hal tersebut dapat dicapai dengan pendekatan yang tepat, peningkatan layanan digital, dan kolaborasi dengan sektor-sektor strategis.
“Selain itu, dukungan terhadap program-program unggulan pemerintahan akan memperkuat posisi industri ini dalam jangka panjang, menciptakan harapan baru untuk pertumbuhan yang berkelanjutan serta mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tentunya akan menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tandas Togar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset industri asuransi mencapai senilai Rp1.132,49 triliun sampai dengan Agustus 2024. Aset industri asuransi mengalami peningkatan 1,32% secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp1.117,75 triliun.
Dilihat dari sisi asuransi komersil, total asetnya mencapai Rp912,78 triliun atau naik 2,42% yoy. Kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi mencapai Rp218,55 triliun, atau naik 5,82% yoy.
Pendapatan premi tersebut terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 0,56% yoy dengan nilai sebesar Rp118,96 triliun dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 12,89% dengan nilai sebesar Rp99,59 triliun.
Permodalan asuransi komersial juga masih menunjukkan kondisi yang solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum secara agregat mencatatkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 457,02% dan 323,74% yang masih berada di atas threshold sebesar 120%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel