Jasindo Ungkap Peluang Asuransi Properti hingga Tani di Bawah Pemerintahan Baru

Bisnis.com,24 Okt 2024, 14:24 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta, Senin (22/8/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menangkap peluang pertumbuhan asuransi umum di tengah pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Beberapa lini bisnis asuransi umum yang dinilai potensial antara lain asuransi pengangkutan/cargo, asuransi pertanian, asuransi properti, asuransi kredit, hingga asuransi kesehatan.  

Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan potensi pertumbuhan industri asuransi dalam berbagai sektor tersebut sangat besar.

“Terutama jika program-program pemerintah berhasil berjalan sesuai rencana,” kata Diwe kepada Bisnis, pada Rabu (23/10/2024). 

Secara terperinci, Diwe menjelaskan asuransi pengangkutan dibutuhkan untuk distribusi bahan makanan (beras dan lauk pauk) dan makanan jadi yang ditujukan ke kurang lebih 80 Juta penduduk yang akan diberikan makanan gratis, mulai dari pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan ibu hamil di seluruh wilayah indonesia. 

Lalu asuransi atas komoditi pertanian seperti padi dan jagung yang memberikan perlindungan bagi petani dalam program lumbung pangan dengan risiko terkait gagal panen, perubahan cuaca, atau serangan hama.

Sementara asuransi properti dan kredit berpotensi untuk mengakomodasi program tiga juta rumah. Asuransi tersebut melindungi pemilik rumah dari risiko kerusakan properti atau kegagalan kredit. 

Selanjutnya, asuransi kesehatan yang lebih terjangkau untuk mendukung program pemeriksaan kesehatan dan pembangunan rumah sakit, mencakup pemeriksaan, perawatan, hingga perlindungan terhadap penyakit kritis.

Diwe mengatakan untuk memastikan pertumbuhan tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Pertama, keterlibatan pemerintah dalam memberikan regulasi dan insentif untuk mendorong sektor asuransi. Kedua, kesiapan industri asuransi untuk mengadopsi teknologi dan inovasi, seperti digitalisasi proses klaim dan underwriting, yang dapat meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas masyarakat atas produk asuransi.

Ketiga, peningkatan literasi asuransi dikalangan masyarakat, yang akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan permintaan terhadap berbagai produk asuransi.

“Sehingga diharapkan, program-program unggulan pemerintahan baru menawarkan peluang yang besar bagi industri asuransi untuk berkembang,” kata Diwe.

Diwe memastikan Jasindo optimistis dan mendukung program-program pemerintahan baru tersebut. Terlebih banyak program yang akan menstimulus sumber premi yang antara lain berasal dari proyek infrastruktur, pencetakan sawah baru dan distribusi barang terkait program makan siang gratis.

Selain itu, dia menyebut beberapa program-program unggulan pemerintah sudah sejalan dengan strategi perusahaan yang sudah dijalankan pada 2024 ataupun pada 2025 misalnya peningkatan premi dari Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). 

“Ini tentunya sangat berhubungan dengan kebijakan Presiden Prabowo untuk menciptakan swasembada padi dalam waktu empat tahun,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini