Pinjol Akuisisi Leasing Semarak Lagi, Amartha Caplok Bosowa Finance

Bisnis.com,25 Okt 2024, 11:17 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Ilustrasi pengguna menunjukkan aplikasi Amartha+. /Bisnis – Alif N. Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA -- Ekspansi pelaku bisnis financial technology peer-to-peer lending (Fintech P2P) alias pinjaman online (pinjol) ke industri multifinance terus menguat.

Terbaru, PT Amartha Nusantara Raya mengumumkan rencana akuisisi PT Bosowa Multi Finance. Langkah ini melanjutkan aksi serupa yang sudah berlaku sebelumnya seperti Kredivo yang kemudian mengubah namanya menjadi Kredivo Multifinance. Demikian juga dengan Akulaku Group yang memiliki Akulaku Finance.

Amartha Nusantara Raya sendiri dalam laman Amartha disebut sebagai induk usaha yang membawahi semua kegiatan operasional Amartha. Sedangkan bisnis pinjol dijalankan oleh PT Amartha Mikro Fintek.

Dalam pengumuman resmi perusahaan, Amartha Nusantara Raya akan mengambil seluruh saham milik PT SAM Global Kapital dan PT Bosowa Asuransi di dalam PT Bosowa Multi Finance.

"PT Amartha Nusantara Raya berencana untuk melakukan pengambilalihan atas PT Bosowa Multi Finance," dalam pengumuman bertanggal 24 Oktober 2024.

Bisnis sudah mengkonfirmasi aksi korporasi ini kepada perseroan, meski demikian hingga berita ini ditayangkan belum diperoleh penjelasan perusahaan.

Sedangkan dalam laman Bosowa Finance, perusahaan hingga akhir 2023 memiliki aset sebesar Rp106,887 miliar. Aset ini terdiri dari kas Rp1 miliar, piutang pembiayaan konsumen Rp6,25 miliar, piutang pihak berelasi Rp52,39 miliar, aset tetap Rp30,37 miliar, sedangkan sisanya adalah aset lain termasuk uang muka.

Sedangkan total liabilitas Bosowa Finance sebesar Rp16,66 miliar dan ekuitas Rp90,22 miliar.

Upaya pinjol masuk ke multifinance ini karena konsep bisnisnya yang mirip, namun leasing lebih memiliki keleluasaan untuk aksi korporasi. Beberapa keunggulan itu seperti kelonggaran leasing mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan untuk melakukan ekspansi. Saat yang sama, pinjol hanya mengandalkan kesediaan para lender untuk melakukan pendanaan terhadap nasabah yang disukainya.

Sementara itu, sinyal positif bagi industri multifinance di tengah langkah pemangkasan BI Rate menjadi sinyal positif bagi industri pembiayaan. Indikator ekonomi makro itu diyakini akan memacu bisnis dari sisi penyaluran kredit sekaligus membantu multifinance dalam meraih pendanaan murah.

Penurunan BI Rate pada September 2024 dinilai baru akan signifikan berdampak pada kinerja pada tahun depan. Beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim menyebut penurunan suku bunga secara historis berdampak positif bagi industri pembiayaan.  “Melihat ke belakang, turunnya [suku] bunga akan membuat bisnis multifinance semakin baik,” jelasnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu (18/9/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini