Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah menyentuh Rp1.285 pada akhir pekan lalu, saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) turun 6,61% ke Rp1.200 per lembar, pada penutupan pasar Senin (18/10). Namun, saham BNLI masih naik 30,43% jika ditilik sejak awal tahun (year-to-date/YtD).
Hingga kuartal III/2024, kinerja Bank Permata moncer dengan raihan laba Rp2,78 triliun, tumbuh 30,13% secara tahunan (year-on-year/YoY). Kinerja solid bank yang dikendalikan oleh Bangkok Bank ini ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit.
Sebelumnya, Bank Permata sempat didorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk masuk dalam jajaran Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 yang saat ini hanya dihuni oleh 4 bank jumbo yakni BCA, BRI, Mandiri dan BNI. Bank Permata pun mengambil ancang-ancang untuk naik kelas.