Bisnis.com, JAKARTA --- Asuransi umum, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) berencana mengejar target ekuitas minimum Rp1 triliun per 2028 melalui penyuntikan modal tambahan dari pemegang saham.
Direktur Utama General Eastern Aziz Adam Sattar menerangkan target ekuitas minimum ini bakal dicapai tanpa melalui investor strategis baru.
"Kemungkinan besar pemegang saham GEGI akan menyuntikkan modal tambahan untuk memenuhi persyaratan modal minimum sesuai ketentuan OJK berdasarkan KPPE II untuk 2028," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (29/10/2024).
Adapun, posisi ekuitas GEGI saat ini mencapai Rp550 miliar, yang sudah memenuhi ketentuan minimum modal pada 2026 sesuai dengan POJK 23/2023.
Secara aturan, ekuitas perusahaan asuransi harus mencapai Rp250 miliar pada 2026 dan Rp500 miliar pada 2028 untuk Kelompok Perusahaan Perasuransian Berdasarkan Ekuitas (KPPE) I. Kemudian, ekuitas perusahaan asuransi minimum sebesar Rp1 triliun untuk KPPE II. Sementara, GEGI sudah memenuhi persyaratan ekuitas minimum pada 2028 untuk KPPE I.
“GEGI optimistis bisa masuk KPPE II dengan komitmen kuat dari para pemegang saham dan pertumbuhan premi secara organik. Para pemegang saham GEGI berkomitmen penuh dapat memenuhi persyaratan ekuitas Rp1 triliun agar dapat terus tumbuh untuk menghadirkan solusi perlindungan asuransi yang komprehensif,” ungkapnya.
Lebih jauh, GEGI belum memiliki rencana menggandeng perusahaan lain. Dengan masuk menjadi perusahaan asuransi KPPE II, GEGI dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan menawarkan produk-produk unggulan yang lebih komprehensif. Namun, sektor asuransi individual, ritel, dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) tetap menjadi fokus pertumbuhan utama.
Direktur Marketing GEGI Linggawati Tok menuturkan, berhasil meraih pendapatan premi Rp643 miliar per September 2024, tumbuh 28% YoY. Perolehan premi terbesar disumbang dari bisnis Asuransi Properti (harta benda), Marine Cargo, rekayasa, liability (tanggung gugat) dan afinitas. Great Eastern optimistis dapat mencapai target premi sampai akhir tahun ini sebesar Rp760 miliar.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pertumbuhan premi industri asuransi sebesar 18,4% YoY per kuartal II/2024.
Adapun, GEGI menargetkan target pendapatan premi sekitar Rp930 miliar pada tahun depan. Adapun, perseroan menargetkan usaha menengah dan usaha mikro, serta produk-produk yang mendukung gaya hidup masyarakat pada umumnya misalnya travel insurance (asuransi perjalanan), personal accident insurance (asuransi kecelakaan diri) dan paket produk usaha menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel