Menakar Besaran Kredit Bank ke Sritex (SRIL) dan Peringatan Pengamat

Bisnis.com,29 Okt 2024, 01:30 WIB
Penulis: Arlina Laras
Seorang karyawan tengah memeriksa mesin di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk./sritex.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perbankan baik BUMN, bank daerah, swasta hingga asing tercatat sebagai kreditur utang jangka panjang untuk perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex yang kini telah ditetapkan pailit. Lantas, apakah hal ini berpengaruh pada kinerja perbankan?

Head of Research LPPI Trioksa Siahaan mengatakan pailitnya Sritex akan mempengaruhi kinerja perbankan tergantung pada dua hal utama. Pertama, seberapa besar portofolio kredit bank terhadap Sritex dan kedua apakah pencadangan sudah terbentuk secara penuh.

“Namun sampai saat ini, kondisi bank masih stabil dan terkendali, hanya memang perlu diantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (28/10/2024).

Selain itu, kata Trioksa, bank juga perlu melakukan evaluasi atas portofolionya ke SRIL dan berapa tingkat pengembalian dari portofolio setelah dikurangi dengan agunan.

Lebih lanjut, terkait prospek industri tekstil sendiri, secara umum menurutnya dengan banyaknya barang-barang impor tekstil dari China dan India dapat menghambat ekspansi tekstil dalam negeri. “Yang diikuti dengan perlambatan kredit tekstil,” ujarnya. 

Dia pun menuturkan hal yang perlu diperhatikan selain porsi pembiayaan bank adalah bagaimana dampak terhadap para karyawan Sritex dan para investor ritel yang memegang saham Sritex. Pasalnya, ini diperlukan solusi atas kepentingan mereka. 

Secara rinci, berikut sejumlah bank yang ada di dalam negeri yang menyalurkan kredit ke Sritex per Juni 2024 (dengan asumsi kurs Rp16.375 per dolar AS):

BCA menjadi kreditur Sritex dengan menyalurkan kreditnya setara dengan Rp1,16 triliun per Juni 2024. Adapun, per Juni 2024 secara bank only kredit BCA mencapai Rp 824,59 triliun. Dengan demikian, porsi kredit yang disalurkan ke Sritex hanya 0,14%.

Bank QNB Indonesia telah menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp604,88 miliar. Porsinya pun mencapai 8,94% dari seluruh total kredit perseroan yang mencapai Rp6,76 triliun per Juni 2024. 

Citi Indonesia menyalurkan kredit ke Sritex mencapai Rp586,67 miliar per Juni 2024. Adapun, porsinya mencapai 1,84% dari total peyaluran kredit total Citi Indonesia yaitu Rp31,94 triliun per akhir Juni 2024. 

 

Bank Mizuho Indonesia menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp551,99 miliar per Juni 2024. Pada periode yang sama, porsi penyaluran kredit tersebut mencapai 0,88% dari total penyaluran kredit Rp62,75 triliun.

Bank BJB menyalurkan kredit sebesar Rp544,8 miliar per Juni 2024. Adapun, porsi penyaluran ke perusahaan tekstil ini hanya 0,45% dari total kredit bank only yang mencapai Rp120,33 triliun per Juni 2024. 

Bank Muamalat diketahui memberikan pembiayaan senilai Rp416,75 miliar kepada Sritex. Adapun, porsinya sendiri terpantau mencapai 2% dari total pembiayaan yang mencapai Rp20,79 triliun. 

CIMB Niaga menyalurkan kredit mencapai Rp414,93 miliar per Juni 2024. Sementara itu, kredit dan pembiayaan CIMB Niaga mencapai Rp208,16 triliun. Itu artinya, porsi kredit Sritex hanya sebesar 0,2% dari total kredit perseroan per Juni 2024. 

Maybank Indonesia menyalurkan kredit ke Sritex mencapai Rp412,07 miliar per Juni 2024. Adapun, secara total kredit dan pembiayaan Maybank mencapai Rp110,15 triliun. Alhasil, porsi kredit ke Sritex sangatlah hanya 0,37% dari total kredit. 

Tercatat, Bank Jateng menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp396,32 miliar. Porsi kredit Bank Jateng ke Sritex hanya 0,64% dari total kredit perseroan yang mencapai Rp61,66 triliun per Juni 2024. 

BNI menyalurkan kredit Rp389,8 miliar ke Sritex per Juni 2024. Tercatat porsi penyaluran kredit BNI ke Sritex sangatlah mini hanya 0,05% dari kredit bank only BNI yang mencapai Rp715,47 triliun per Juni 2024. 

PT Bank KEB Hana Indonesia - US$ 21.531.883

Tercatat, Bank KEB Hana menyalurkan kredit senilai Rp352,58 miliar ke Sritex per Juni 2024. Secara porsi, kucurn kredit ke perusahaan tersebut hanya 0,97% dari total kredit yang mencapai Rp36,18 triliun per Juni 2024. 

PT Bank DBS Indonesia - US$18.238.794

Bank DBS Indonesia hanya menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp298,66 miliar atau 0,45% dari total kredit perseroan yaitu Rp66,73 triliun per Juni 2024. 

PT Bank Permata Tbk - US$16.707.929

Bank Permata menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp273,59 miliar atau 0,18% dari total kredit dan pembiayaan bank yang mencapai Rp151,38 triliun per Juni 2024 

 

PT Bank China Construction Indonesia Tbk - US$14.912.809

PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (MCOR) menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp244,19 miliar atau 1,07% dari total kredit perseroan yang mencapai Rp22,73 triliun per Juni 2024. 

PT Bank DKI - US$9.130.513

Bank DKI tercatat menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp149,51 miliar atau 0,33% dari total kredit perseroan yang mencapai Rp44,63 per Juni 2024. 

PT Bank CTBC Indonesia - US$6.950.110

Bank CTBC Indonesia tercatat menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp113,81 miliar atau 0,71% dari total kredit Bank CTBC Indonesia yang mencapai Rp16,04 triliun per Juni 2024. 

Deutsche Bank AG - US$6.821.059

Deutsche Bank telah menyalurkan kredit ke SRIL sebesar Rp111,69 miliar atau 1,46% dari total kredit perusahaan yang mencapai Rp7,67 triliun per Juni 2024. 

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk - US$4.970.936

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) telah menyalurkan kredit ke Sritex sebesar Rp81,39 miliar atau hanya sebesar 0,02% dari total kredit bank yang disalurkan yakni Rp478,24 triliun per Juni 2024. 

PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$4.519.559

Bank Danamon mencatatkan total penyaluran ke Sritex hanya 0,05% atau Rp74 miliar dari total kredit perseroan yang mencapaiRp152,1 triliun per Juni 2024. 

PT Bank SBI Indonesia - US$ 4.380.982

Bank SBI Indonesia mencatatkan kredit ke Sritex sebesar Rp71,73 miliar atau mencapai 2,05% dari total kredit perseroan yang sebesar Rp3,49 triliun per Juni 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini