Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mengungkapkan strategi yang dilakukan saat simpanan nasabah perorangan lesu. Hal ini mengacu pada data Bank Indonesia (BI) terkait penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) segmen perorangan yang hanya tumbuh 0,6% secara tahunan (year on year/YoY) pada September 2024.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengakui bahwa secara keseluruhan DPK perbankan menipis, terutama pada saving account atau tabungan perorangan.
“Di CIMB Niaga pertumbuhan DPK tabungan individual sekitar 2,5%, sementara giro bisa tumbuh sekitar 9%. Total DPK kami tumbuh sekitar 8%,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (29/10/2024).
Dia melanjutkan, strategi yang dilakukan perseroan antara lain tetap konsisten memberikan customer experience yang baik terhadap nasabah individu maupun korporasi.
Lani lantas menyebutkan deretan produk yang selama ini telah menjadi pumpunan transaksi CIMB Niaga, antara lain aplikasi OctoMobile, OctoClicks dan OctoBiz untuk korporasi.
“Untuk nasabah individual lewat payroll, juga kemudahan bertransaksi kapan saja dan di mana saja, baik domestik maupun internasional lewat digital,” imbuhnya.
Terakhir, untuk transaksi nasabah prima, pihaknya juga menawarkan nilai tukar yang bersaing dalam rupa 15 mata uang.
Sebelumnya, BI mencatat penghimpunan dana pihak ketiga atau simpanan perbankan mencapai Rp8.434,1 triliun, tumbuh 6,7% secara tahunan hingga bulan kesembilan tahun ini. Namun, penghimpunan DPK perorangan hanya tumbuh sebesar 0,6% YoY, melambat dibandingkan pada Agustus 2024 dengan pertumbuhan 1,0% YoY.
Di sisi lain, korporasi masih menjadi motor utama pertumbuhan DPK bank hingga September 2024 dengan persentase 13,5% YoY yang relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Tren pelambatan DPK perorangan ini terus terjadi sejak awal tahun. Per Januari 2024, pertumbuhan simpanan nasabah perorangan masih berada pada angka 5,4% dan terus menyusut hingga di bawah 1% pada bulan kesembilan tahun ini.
Apabila diperinci dari jenis simpanan, giro tumbuh sebesar 8,0% YoY pada September 2024, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,4%.
Sementara itu, tabungan tumbuh sebesar 7,2% YoY, meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,2%. Namun, deposito alias simpanan berjangka tumbuh 5,3% YoY pada September, setelah tumbuh 6,2% YoY pada Agustus 2024.
Kendati demikian, BI tetap memprakirakan penghimpunan DPK pada kuartal IV/2024 akan meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/QtQ).
Berdasarkan laporan Survei Perbankan BI, prakiraan tersebut terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK sebesar 89,3%, lebih tinggi dibandingkan 84,5% pada kuartal sebelumnya.
“Peningkatan pertumbuhan DPK diprakirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen,” tulis BI dalam laporannya, Selasa (22/10/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel