OJK Dorong P2P Lending dan Multifinance Terus Kucurkan Pinjaman ke UMKM

Bisnis.com,03 Nov 2024, 18:01 WIB
Penulis: Akbar Maulana al Ishaqi
Pengunjung memadati stand Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di acara pameran Kriyanusa 2022 yang digelar di JCC, Jakarta, Rabu (22/9/2022). / Bisnis-Arief Hermawan P.

Bisnis.com, JAKARTA — OJK mendorong kontribusi pembiayaan oleh penyelenggara P2P lending dan perusahaan pembiayaan atau multifinance kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat peta jalan pengembangan dan penguatan industri P2P lending 2023—2027 dan peta jalan pengembangan dan penguatan multifinance 2024—2028 sebagai landasan untuk meningkatkan kinerja dua industri keuangan non bank tersebut. 

"Dalam kaitannya ini, dua industri tersebut didorong melakukan peningkatan pembiayaan sektor prduktif, termasuk UMKM," kata Agusman dalam konfernesi pers RDK Oktober 2024, dikutip pada Minggu (3/11/2024).

Sebagai implementasi peta jalan tersbut, OJK akan meningkatkan limit pembiayaan sektor produktif termasuk UMKM, menyesuaikan batas maksimum manfaat ekonomi atau bunga pinjaman online, hingga memperkuat sinergi P2P lending beserta perusahaan multifinance dengan pelaku UMKM.

Selain itu, OJK juga mendorong penyelenggara P2P lending dan perusahaan multifinance untuk meningkatkan aksesbilitas dan inklusi keuangan untuk segmen UMKM.

"Hal-hal ini yang menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan rencana bisnis 2025 yang segera akan diserahkan kepada OJK," pungkas Agusman.

Sebagai informasi, pertumbuhan pembiayaan UMKM dari industri P2P lending dan multifinance sampai Agustus 2024 telah mengalahkan pertumbuhan kredit UMKM dari perbankan. Meski demikian, secara angka memang pembiayaan yang digelontorkan dua sektor keuangan non-bank tersebut masih sangat kecil dibanding kredit perbankan.

OJK mencatat penyaluran pembiayaan dari multifinance kepada UMKM per Agustus 2024 tumbuh 8,98% (year on year/YoY) menjadi Rp182,13 triliun. Sedangkan outstanding dari P2P lending ke UMKM badan usaha tumbuh 32,87% (YoY) menjadi Rp4,97 triliun.

Di sisi lain, kredit UMKM dari perbankan per Agustus 2024 hanya tumbuh 4,3% (YoY) menjadi Rp1.379,4 triliun. Pertumbuhan tersebut terkoreksi dari pertumbuhan pada Juli 2024 yang mencatatkan pertumbuhan 5,1% (YoY) dengan total kredit sebesar Rp1.375,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini