Axa Mandiri Catat Premi Dwiguna Bergerak Naik

Bisnis.com,06 Nov 2024, 16:30 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi asuransi dwiguna untuk pendidikan. / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Axa Mandiri Financial Services (Axa Mandiri) melaporkan bahwa pendapatan premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit linked mengalami penurunan. Hal tersebut sejalan dengan industri asuransi jiwa yang juga mengalami penurunan sebanyak 15,36% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Direktur Axa Mandiri Rudi Nugraha mengatakan penurunan premi unit linked Axa Mandiri masih rendah apabila dibandingkan dengan industri. 

“Angka [penurunannya] saya enggak bisa sebut, tapi kami jauh lebih baik dibandingkan dengan angka industri,” kata pria yang akrab disapa Joshua dalam tanya jawab pasca peluncuran Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta, pada Selasa (5/10/2024). 

Joshua menilai penurunan premi unit linked pada industri asuransi terjadi pasca penyesuaian produk unit linked dengan Surat Edaran OJK (SEOJK) Nomor 5 Tahun 2022 tentang PAYDI (SEOJK PAYDI) yang berlaku pada Maret 2023. Menurutnya ada beberapa perusahaan asuransi jiwa yang masih belum menyesuaikan dengan aturan tersebut. Dengan demikian, banyak perusahaan asuransi jiwa yang belum bisa menjual unit linked. 

Dia memastikan bahwa perusahaan sudah mengikuti aturan tersebut. Pihaknya menilai regulasi dibuat untuk perbaikan serta melindungi nasabah, di mana diatur masalah pra penjualan, penawaran, reporting, pasca penjualan, hingga ada welcome call. 

“Kalau akhir-akhir ini kami sudah bisa comply, dari sistemnya, dari infrastrukturnya, dari recordingnya, semua kami sudah comply. Makanya  kami enggak ada masalah. Dan penurunan kami tidak lebih dalam daripada industri,” katanya. 

Di sisi lain, Joshua menyebut premi dari lini bisnis endowment atau dwiguna mulai bergerak naik. Ini juga sejalan dengan industri, di mana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat produk dwiguna dan/atau kombinasinya mulai mendominasi pendapatan premi asuransi jiwa mencapai 30,72% per September 2024. Sementara unit linked hanya sekitar 27,43% dari total premi industri asuransi jiwa yang mencapai Rp135,64 triliun. Padahal sebelumnya unit linked mendominasi premi industri asuransi jiwa. 

Hal tersebut yang mendorong perusahaan untuk lebih banyak menelurkan produk dwiguna pada tahun ini. Salah satunya Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera yang merupakan produk dwiguna yang memberikan manfaat meninggal dunia dan manfaat akhir masa asuransi. Produk tersebut diharapkan dapat mendorong premi perusahaan hingga akhir tahun ini. 

“Memang dari risk appetite, customer-nya lebih suka hal-hal yang pasti. Saya bayar berapa kali, uangnya saya dapat manfaatnya pasti. Nah, inilah yang menyebabkan industri ini bergeser dari unit link ke endowment. Bukan cuma di Axa Mandiri, tapi di industri asuransi Indonesia,” katanya. 

Namun sayang Joshua tak menyebutkan secara pasti berapa porsi produk dwiguna maupun unit linked apabila dibandingkan dengan keseluruhan pendapatan premi perusahaan per September 2024. Namun dia menekankan bahwa memang benar ada peningkatan premi dari produk dwiguna apabila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

“Tapi memang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, endowment kami terus membesar,” katanya. 

Dikutip dari laporan keuangan per September 2024 di website Axa Mandiri, pendapatan premi perusahaan secara keseluruhan mencapai sebanyak Rp8,25 triliun yang mana turun 6,54% secara tahunan (year on year/yoy). 

Namun demikian, jumlah pendapatan secara total masih mengalami kenaikan 1,64% yoy menjadi Rp11,03 triliun dari sebelumnya Rp10.9 triliun. Ini didukung oleh hasil investasi perseroan yang mana mengalami kenaikan menjadi Rp2,54 triliun, naik 34,81% dari sebelumnya Rp1,88 triliun per September 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini