OJK Ungkap 8 Perusahaan Multifinance dalam Proses Akuisisi, Investor dari Pinjol Hingga Asing

Bisnis.com,06 Nov 2024, 21:00 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Pekerja membersihkan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti P

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap minat investor terhadap perusahaan pembiayaan atau multifinance masih berlanjut. Hal tersebut mendorong proses akuisisi dan merger di industri. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan ada delapan perusahaan pembiayaan atau multifinance yang dalam proses akuisisi, baik oleh perusahaan asing maupun domestik. 

“Adapun dua perusahaan di antaranya tengah dalam proses diambil alih oleh investor asing yang berasal dari Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang,” kata Agusman dalam jawaban tertulisnya pada Rabu (6/11/2024). 

Agusman menambahkan bahwa sektor pembiayaan kendaraan bermotor masih mendominasi segmen perusahaan pembiayaan yang akan diakuisisi oleh asing. Regulator pun berharap maraknya akuisisi di industri dapat meningkatkan kapasitas pembiayaan dan ekspansi perusahaan sehingga lebih kompetitif dalam melayani kebutuhan pasar, melindungi konsumen, dan memperkenalkan berbagai produk baru.  

Sebagai perluasan bisnis, Agusman juga menyinggung bahwa skema pembayaran Buy Now Pay Later (BNPL) yang lisensinya dimiliki perusahaan multifinance bisa menjadi alternatif. “BNPL dapat menjadi alternatif peluang bisnis yang dapat dikembangkan,” katanya.

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyambut positif tren maraknya akuisisi di sektor multifinance Indonesia. Langkah akuisisi yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir dinilai dapat memperkuat struktur permodalan perusahaan pembiayaan, sekaligus meningkatkan daya tarik industri ini bagi para investor asing maupun domestik.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan pihaknya menyambut positif aksi akuisisi di industri multifinance. Dengan akuisisi, dia melihat bahwa banyak perusahaan-perusahaan asing yang ingin masuk.

“Artinya, mereka melihat Indonesia sebagai potensi untuk  mereka mengembangkan usahanya. Satu, dari sisi marketnya, pasarnya masih besar. Jumlah penduduk kita masih oke,” kata Suwandi saat dihubungi Bisnis, pekan lalu (29/10/2024). 

Suwandi mengatakan bahwa bisnis multifinance sebaiknya tidak hanya dinilai berdasarkan kondisi saat ini, tetapi juga potensi jangka panjangnya. Oleh karena itu, banyak raksasa keuangan asing tertarik untuk berinvestasi, termasuk dengan masuk ke perusahaan-perusahaan pembiayaan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini