Laba Bank Muamalat Anjlok 83,69% per Kuartal III/2024

Bisnis.com,08 Nov 2024, 14:01 WIB
Penulis: Arlina Laras
Warga melintas didepan logo PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Minggu (28/4/2024). JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. membukukan laba bersih Rp8,54 miliar hingga kuartal III/2024.

Capaian ini anjlok 83,69% secara tahunan (year on year/ YoY) dibandingkan periode yang sama  pada tahun sebelumnya senilai Rp52,36 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan pada Kamis (7/11/2024) Bank Muamalat mencatatkan penurunan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 24,66% yoy menjadi Rp149,49 miliar pada kuartal III/2024 dari sebelumnya Rp198,42 miliar pada kuartal III/2023. 

Net operating Margin (NOM) pun makin mengecil dan telah berada di level 0,04% per September 2024 dari sebelumnya 0,22% per September 2023.

Selanjutnya, pendapatan non bunga yakni pendapatan berbasis komisi (fee based income) turun 26,54% yoy menjadi Rp504,76 miliar pada September 2024 dibanding sebelumnya Rp687,12 miliar. Pendapatan lainnya pun menurun 9,38% yoy menjadi Rp41,9 miliar dari sebelumnya Rp46,24 miliar.

Saat laba menurun, perusahaan justru melaporkan beban tenaga kerja yang naik 3,53% yoy menjadi Rp479,45 miliar dari sebelumnya Rp463,12 miliar .

Beban operasional lainnya bersih pun membengkak 15,05% menjadi Rp131,75 miliar pada September 2024 dari sebelumnya Rp114,52 miliar pada September 2023. Alhasil, laba operasional Bank Muamalat turun hingga 78,86% yoy menjadi hanya Rp17,74 miliar dari sebelumnya Rp83,9 miliar. 

Penyusutan kinerja juga terjadi di sisi intermediasi, di mana pembiayaan Bank Muamalat turun 16,02% yoy dari Rp21,7 triliun pada kuartal III/2023 menjadi Rp18,22 triliun pada kuartal III/2024.

Sejalan dengan penurunan pembiayaan, aset bank juga mengalami penyusutan sebesar 9,56% yoy menjadi Rp59,87 triliun dari sebelumnya Rp66,2 triliun.

Seiring dengan peningkatan pembiayaan, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing) mengalami pemburukan. NPF gross berada di level 2,95% dari sebelumnya 2,18%. Bahkan, NPF net melonjak menjadi 2,34% dari 0,43%. 

Selanjutnya, Bank Muamalat mencatat penyusutan Dana Pihak Ketiga sebesar 10,1% yoy menjadi Rp43,19 triliun per September 2024 dari sebelumnya Rp48,05 triliun. Meski demikian, raihan dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) tumbuh 3,98% yoy menjadi Rp22,38 triliun dari sebelumnya Rp21,53 triliun. 

Masih dalam laporan keuangan kuartal III/2024, Bank Muamalat mencatat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif turun menjadi 0,86% dari semula 1,3%

Financing to Deposit Ratio (FDR) juga berada di level 42,09%. Angka tersebut makin turun dibandingkan dengan FDR pada periode sama tahun lalu yang di level 45,04%.

Adapun, kondisi likuiditas tersebut tercatat sangat jauh di bawah tingkat FDR secara industri. Di mana, OJK mencatat FDR industri pada Agustus 2024 berada pada level 82,5%. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa Bank Muamalat memiliki dana menganggur yang tersimpan dan tidak dimanfaatkan perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini