Prospek Saham Bank Digital ARTO, BBHI Cs di Tengah Dinamika Kinerja Cuan

Bisnis.com,09 Nov 2024, 20:22 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah bank digital seperti PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) membukukan kinerja laba yang berbeda arah. Di sisi lain, kinerja harga saham deretan bank digital itu masih jeblok pada tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan, ARTO telah mencetak laba bersih senilai Rp85,84 miliar per kuartal III/2024, melesat 70,67% secara tahunan (year on year/yoy).

Namun, bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung BBHI mencatatkan penyusutan laba bersih 10,69% yoy menjadi Rp302,59 miliar per kuartal III/2024.

Bank digital lainnya PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mencetak laba bersih senilai Rp33,88 miliar per kuartal III/2024, melesat Rp130,92% yoy.

Bahkan, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC telah berhasil mencetak laba bersih Rp4,06 miliar per kuartal III/2024, berbalik dari kondisi rugi sebesar Rp566,06 miliar per kuartal III/2023.

PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) yang masih membukukan rugi telah mencatatkan penyusutan kerugiannya. Per kuartal III/2024, rugi bersih BANK menjadi Rp79 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp145,73 miliar.

Akan tetapi, PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mencatatkan penyusutan laba 6,11% yoy menjadi Rp152,26 miliar per kuartal III/2024.

Di tengah dinamika raupan labanya, kinerja saham bank digital masih jeblok sepanjang tahun berjalan 2024. Harga saham ARTO misalnya masih turun 10,34% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) hingga perdagangan akhir pekan ini, Jumat (8/11/2024).

Kemudian, harga saham BBHI turun 25,19% ytd. Lalu, harga saham BBYB turun 43,58% ytd, AGRO turun 21,29% ytd, BANK turun 30,24% ytd, dan AMAR turun 34,38% ytd.

Analyst Buana Capital James Stanley Widjaja mengatakan khusus untuk kinerja keuangan ARTO, laba bersih terdorong percepatan pertumbuhan kredit dan pendapatan lainnya. Sementara pertumbuhan beban operasinal dan biaya kredit dapat dikelola dengan baik.

Meski kinerja harga saham masih jeblok, ARTO tetap dinilai memiliki prospek positif. "Pandangan kami, dengan kinerja keuangan ARTO, kami menaikkan rekomendasi kami menjadi buy dengan target harga Rp3.100" tulis James dalam risetnya pada Kamis (7/11/2024).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan saham bank digital memiliki peluang tersengat sentimen penurunan suku bunga The Fed. Terbaru, The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin menjadi 4,5% hingga 4,75%.

"Dengan penurunan tingkat suku bunga, diharapkan penyaluran kredit juga semakin meningkat," ujarnya pada beberapa waktu lalu.

Nico mengatakan sejauh ini prospek bank digital masih sangat baik. Namun, perlu dicermati seberapa jauh bank digital tersebut membangun ekosistem yang dimiliki. Investor perlu memperhatikan apakah eksositem bisnis dari bank digital tersebut tumbuh atau tidak. 

"Kalau ekosistem bisnisnya tidak tumbuh, berarti secara valuasi tidak akan berubah banyak. Oleh sebab itu perhatikan bank yang memang memiliki ekosistem bisnis yang baik dan terus bertumbuh," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini